Senin 04 Oct 2021 17:14 WIB

Kasus Pembobolan Minimarket di Lampung Marak

Ada kesamaan modus pelaku pembobolan minimarket berdasarkan penyelidikan petugas. 

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Agus Yulianto
Polisi mengamankan pelaku dan barang bukti kasus pencurian di minimarket. (Ilustrasi)
Foto: dok. Istimewa
Polisi mengamankan pelaku dan barang bukti kasus pencurian di minimarket. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Kasus pembobolan minimarket di wilayah Kota Bandar Lampung semakin marak belakangan ini. Setidaknya, sudah tujuh minimarket berhasil dibobol kawanan pencuri. Polresta Bandar Lampung menyatakan ada kesamaan modus kejahatan tersebut.

Berdasarkan data yang diperoleh Republika.co.id, Senin (4/10), kasus pembobolan minimarket di Bandar Lampung dengan kesamaan modus dengan menjebol atap dan merusak pintu masuk. Sedangkan barang yang dicuri juga ada kesamaan motif yakni mengambil stok rokok baik di etalase depan maupun di gudang.

Pada bulan lalu, setidaknya sudah ada tujuh minimarket berhasil dibobol kawanan pencuri. Tujuh minimarket tersebut diantaranya lima gerai Alfamart di Jl Ryacudu, Waydadi, Sukarame. Jl Kimaja, Wayhalim. Jl Raden Imba Kusuma, Sumur Putri. Jl Basuki Rahmat, Telukbetung Selatan, dan Jl Sultan Haji, Labuhan Ratu.

Sedangkan sisanya minimarket gerai Indomaret di Jl Soekarno – Hatta (bypass), Kedaton. Dan minimarket lokal Chandra di Jl Hayam Wuruk, Kedamaian. Kesemua minimarket yang menjadi sasaran pencuri berada di seputaran Kota Bandar Lampung.

Kepala Satuan Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Devi Sujana mengatakan ada kesamaan modus pelaku pembobolan minimarket yang ada di Bandar Lampung belakangan ini. “Berdasarkan penyelidikan sementara, ada kesamaan modus pelaku pembobolan minimarket,” kata Devi Sujana di Bandar Lampung, Senin (4/10).

Menurutnya, kesamaan modus pelaku pembobolan minimarket berdasarkan penyelidikan petugas sementara ada kesamaan antara satu minimarket dan lainnya baik yang terjadi di dalam Kota Bandar Lampung maupun di luar kota.

Di antara kesamaan modus pelaku pembobolan minimarket yakni pelaku mengambil rokok dalam kemasan baik di etalase depan maupun di gudang penyimpanan rokok. Biasanya, pelaku setelah berhasil masuk minimarket mereka membobol brankas uang minimarket. “Pelaku sekarang mengambil rokok,” ujarnya.

Selain itu, modus yang dilakukan pelaku dalam membobol minimarket yakni masuk dengan cara membobol atas bangunan minimarket tersebut. Devi menyatakan, target pelaku minimarket dengan satu lantai, agar pelaku dapat masuk dari atap dan menjebol plafon gerai tersebut.

Untuk mengantisipasi merajalelanya pelaku dalam membobol minimarket, Polresta Bandar Lampung melakukan koordinasi dengan polres se-Lampung untuk mengungkap pelaku pembobol minimarket yang telah meresahkan pengelola. Masing-masing daerah di Lampung juga telah banyak laporan kasus pembobolan serupa.

Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung Devi Sujana meminta pemilik minimarket untuk memasang kamera tersembunyi, terutama tempat-tempat yang akan dilewati pelaku setelah berhasil masuk ke dalam gerai. Selain CCTV, pemilik gerai juga memasang alarm di tempat-tempat yang menjadi rawan dilakukan pencuri, juga menyiapkan petugas jaga.

Mengenai keaamanan minimarket, dia mengungkapkan saat penerapan PPKM Level seperti sekarang ada pembatasan jam operasional minimarket, hal ini menjadi kesempatan pelaku pembobol lebih leluasa bergerak karena tidak ada lagi petugas yang berjaga, baik karyawan maupun petugas jaga keamanan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement