Medali Emas untuk Mendiang Ibunda

Judoka Bali I Dewa Ayu Mira Widari (atas) bertanding melawan judoka DKI Jakarta Tiara Shinta (bawah) dalam babak final nomor beregu campuran cabang judo PON Papua di Graha Eme Neme Yauware, Timika, Kabupaten Mimika, Papua, Ahad (3/10/2021). Bali menang dalam pertandingan tersebut sekaligus meraih medali emas, sementara DKI Jakarta mendapatkan medali perak.
Judoka Bali I Dewa Ayu Mira Widari (atas) bertanding melawan judoka DKI Jakarta Tiara Shinta (bawah) dalam babak final nomor beregu campuran cabang judo PON Papua di Graha Eme Neme Yauware, Timika, Kabupaten Mimika, Papua, Ahad (3/10/2021). Bali menang dalam pertandingan tersebut sekaligus meraih medali emas, sementara DKI Jakarta mendapatkan medali perak.
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Judoka asal Bali, I Dewa Ayu Mira Wedari, berhasil meraih dua medali emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua. Ia mengutarakan prestasinya di kejuaraan multicabang tertinggi di Indonesia ini menjadi hadiah bagi ibunya yang meninggal pada Maret lalu.

Atlet berusia 26 tahun ini sebelumnya terlihat membawa foto sang ibu saat menaiki podium tertinggi dari pertandingan judo kelas +78 kg putri pada Kamis (30/9). "Ibu saya meninggal 18 Maret. Saat itu saya masih di pelatnas, jadi tidak bisa melihat ibu sama sekali. Dia yang memberikan motivasi dan semangat terbesar kepada saya untuk menekuni judo," kata Ayu menceritakan saat ditemui di Kota Timika, Ahad, seperti dikutip dari Antara.

Judoka peraih medali perunggu SEA Games 2019 ini mengatakan, sebelum meninggal ibunya pernah mendoakan agar Ayu bisa berlaga di PON Papua meski sudah membela Indonesia di tingkat internasional. Namun, dia belum pernah menjajal kompetisi nasional antar provinsi ini.

Bagi Ayu, dukungan ibunya terhadap dirinya tak pernah surut dan selalu memberikan semangat meski dalam kondisi terburuk sekalipun. "Misalnya waktu tangan saya patah di kualifikasi Asian Games (2018), ibu memberikan pilihan ke saya untuk lanjut atau tidak. Meski akhirnya tidak lolos, tapi saya punya kebebasan untuk meneruskan kualifikasi hingga masuk ke babak final," Ayu mengungkapkan.

Ayu yang awalnya hanya melakoni judo sebagai bagian dari ekstrakulikuler SMA, kini bisa membawanya sebagai salah satu jawara Bali dan Indonesia di tingkat internasional. Memang bukan ibunya yang mengajak Ayu masuk judo. Tapi, dukungan ibunya tak pernah habis.

''Doanya terwujud tidak hanya sebatas bisa ikut PON, tapi saya sampai bisa mendapat dua medali emas di sini," tuturnya.

Pada perhelatan cabang olahraga judo PON XX Papua pada 29 September-3 Oktober di Kota Timika, Ayu menyabet dua medali emas. Masing-masing dari nomor +78 kg putri dan beregu campuran yang menjadi laga penutup di hari Ahad.

Komentar

Terkait


Cabor Panahan PON Papua XX (ilustrasi)

Jabar dan Riau Berbagi Emas Panahan Nomor Compound

Ilustrasi. Perlombaan cabang olahraga gantole pada PON XX Papua di Lapangan Terbang Advent Doyo Baru, Kabupaten Jayapura, Papua.

Jatuh dari Ketinggian, Atlet Gantole Sumbar Dirawat Intensif

Ilustrasi. Pertandingan muaythai kelas -60 Kg Putra PON XX Papua di GOR STT Gidi, Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.

Insiden Wasit Wanita Terkena Pukulan Nyasar

Ilustrasi. Pertandingan cabang olahraga wushu nomor sanda atau tarung kelas 56 kg putri PON XX Papua di Gor Futsal Dispora, Kabupaten Merauke, Papua.

Emas Pertama Jambi dan Hujan Selamat Melisa

Prokes PON XX Papua

Infografis Prokes PON XX Papua

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

Ikuti

× Image