Senin 04 Oct 2021 14:59 WIB

Pemkot Solo Mulai Vaksinasi Warga dari Rumah ke Rumah

Vaksinasi dari rumah ke rumah di Solo libatkan Babinsa dan petugas puskesmas

Rep: Binti Sholikah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan, vaksinasi dari rumah ke rumah sudah dilakukan sejak sepekan terakhir. Personel yang dilibatkan antara lain, Babinsa dan petugas puskesmas setempat.
Foto: MOHAMMAD AYUDHA/ANTARA FOTO
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan, vaksinasi dari rumah ke rumah sudah dilakukan sejak sepekan terakhir. Personel yang dilibatkan antara lain, Babinsa dan petugas puskesmas setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo sudah memulai vaksinasi Cocid-19 dari rumah ke rumah atau door to door dengan sasaran warga penyintas Covid-19, lansia maupun warga yang masih enggan divaksin.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan, vaksinasi dari rumah ke rumah sudah dilakukan sejak sepekan terakhir. Personel yang dilibatkan antara lain, Babinsa dan petugas puskesmas setempat.

"Masih jalan. Pokoknya kami door to door menyisir dengan Babinsa dan puskesmas setempat, kita suntik-suntik semuanya," kata Gibran kepada wartawan, Senin (4/10).

Gibran menyebut, pendataan warga yang disisir sudah dilakukan oleh Babinsa dan posyandu setempat. Jumlah warga yang disisir per hari sekitar puluhan orang.

"Biasanya itu yang penyintas, yang dulu tidak sempat vaksin. Ini kan banyak penyintas juga. Yang takut-takut. Kemudian, lansia mungkin tidak ada yang mengantar vaksin, dan orang-orang yang malas mengantre," terang Gibran.

Dia mengakui, penyisiran warga untuk divaksin dari rumah ke rumah tidak gampang. Selain itu, warga juga tidak dipaksa untuk divaksin, melainkan lebih diberikan edukasi terkait manfaat vaksinasi Covid-19. "Didata dulu, terus dirayu untuk disuntik, kami tidak maksa," ungkapnya.

Saat ini, capaian vaksinasi Covid-19 di Solo mencapai 119 persen. Namun, jumlah tersebut tidak semuanya warga Solo. Sebagian merupakan warga luar Solo yang bekerja di Solo sebagai ASN, tenaga kesehatan, pelayan publik, maupun pedagang.

"Jumlah yang tersisa ya tinggal dikit. Tapi harus telaten," pungkas Gibran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement