Wakil Ketua DPR Sambut Baik Rencana Deklarasi Partai Buruh

Hadirnya partai tersebut dapat menyalurkan secara khusus aspirasi elemen buruh.

Senin , 04 Oct 2021, 12:53 WIB
Massa buruh dari KSPI menggelar demonstrasi.
Foto: Republika/Febryan. A
Massa buruh dari KSPI menggelar demonstrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengapresiasi rencana lahirnya Partai Buruh yang digagas oleh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI). Menurutnya, hadirnya partai tersebut dapat menyalurkan secara khusus aspirasi elemen buruh.

"KSPI yang akan bentuk Partai Buruh yang akan ikut pemilu di Indonesia sebaiknya meyalurkan aspirasi di parlemen, memperjuangkan aspirasi melalui mekanisme yang sudah dibentuk demokrasi kita," ujar Dasco di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (4/10).

Selain menyalurkan aspirasi buruh, Partai Buruh juga dapar menyuarakan poin-poin terkait ketenagakerjaan. Lahirnya partai tersebut juga dipandangnya sebagai bentuk demokrasi dari elemen buruh.

"Kami apresiasi kepada teman-teman pekerja dan saya ucapkan selamat berjuang menempuh jalan demokrasi," ujar Dasco.

Namun KSPI yang ingin menempuh jalur partai, tentu harus mengikuti mekanisme yang ada untuk mengikuti pemilihan umum (Pemilu) 2024. Selanjutnya, biar masyarakat yang menentukan suaranya nanti.

"Kalau lihat peluang sih besar ya, karena dengan persyaratan empat persen PT (parliamentary threshold) itu harusnya bisa lebih dicapai Partai Buruh dengan basis pekerja Indonesia banyak sekali jumlahnya," ujar Ketua Harian Partai Gerindra itu.

Sebelumnya, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, mengaku kerap ditanya soal sumber pendanaan Partai Buruh. Ia menuturkan bahwa sumber pendanaan Partai Buruh berasal dari iuran secara mandiri oleh para anggotanya.

"Partai Buruh di dalam konstitusi yang sudah disepakati oleh 11 anggota organisasi pendiri Partai Buruh yang baru, pembayaran organisasi, pembiayaan organisasi adalah dari anggota," kata Said dalam konferensi pers Ahad (3/10).

Said mengatakan, sementara ini setiap anggota akan dikenakan iuran sebesar Rp 50 ribu per anggotanya. Nantinya besaran iuran tersebut akan ditingkatkan tiap tahunnya.

"Sementara ini kami putuskan Rp 50 ribu per anggota, dengan start awal ada 100 ribu anggota yang akan membayar, dari tahun ke tahun akan ditingkatkan. Karena ini nggak sulit, basis konstituen dan basis anggota kami di serikat buruh sudah ada," ujarnya.