Ahad 03 Oct 2021 19:14 WIB

Selama September, BMKG Bandung Catat 35 Kali Gempa di Jabar

Dari 35 gempa, sebanyak 28 di antaranya terjadi di laut selatan Pulau Jawa.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Bilal Ramadhan
Peta gempa bumi guncang Sukabumi Jawa Barat
Foto: BMKG
Peta gempa bumi guncang Sukabumi Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Geofisika Bandung mencatat telah terjadi 35 kali gempa bumi di wilayah Jawa Barat sepanjang bulan September. Sebanyak 28 gempa bumi terjadi di laut tepatnya di Selatan Pulau Jawa dan tujuh kali gempa bumi di darat dengan kedalaman dangkal.

Kepala BMKG Bandung, Teguh Rahayu mengatakan sebanyak 28 kali gempa bumi terjadi di laut akibat subduksi atau zona pertemuan lempeng tektonik Indo Australia dan Eurasia. Sedangkan 7 gempa bumi di darat akibat aktivitas sesar lokal.

"Magnitudo gempa bumi terbesar yang tercatat adalah 4,8 dan Magnitudo terkecil yang tercatat adalah 1,7," ujarnya, Ahad (3/10). Ia menuturkan, kedalaman gempa bumi yang terjadi antara rentang 1 hingga 85 kilometer.

Teguh melanjutkan sepanjang bulan September telah terjadi gempa bumi yang dirasakan langsung oleh masyarakat yaitu pada 14 September lalu dengan kekuatan magnitudo 4,4. Gempa bumi dirasakan di wilayah Pamarican, Pangandaran, dan Cipatujah serta Banjar.

Gempa bumi yang dirasakan selanjutnya pada 19 September dengan magnitudo 4,8 di wilayah Cisurupan, Cikajang, Ciamis, Pangandaran, Pangalengan, dan Bandung. Gempa bumi terjadi akibat aktivitas megathrust di Selatan pulau Jawa yaitu lempeng Indo-Australia menyusup ke bawah lempeng Eurasia.

Gempa yang ketiga dengan kekuatan magnitudo 3,9 pada 26 September terjadi di wilayah Cisurupan, Cikajang, Darajat, dan Cikalong. Gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar di laut pada bagian dalam dari lempeng Eurasia.

"BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dipertanggungjawabkan kebenarannya. Hindari bangunan-bangunan retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement