REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai NasDem mengusulkan Syaikhona M Kholil Bangkalan menjadi pahlawan nasional. Wakil Ketua Fraksi Partai NasDem Willy Aditya, mengungkapkan alasan partainya mengusulkan Syaikhona Kholil Bangkalan menjadi pahlawan nasional.
"Pertama, kalau kita merujuk secara diksi, Syaikhona itu kan guru kami, jadi soko guru lah segala sesuatu bersumber," kata Willy dalam diskusi daring, Ahad (3/10).
Willy mengatakan, sosok Syaikhona merupakan guru dari kyai besar seperti KH Hasyim Asy'ari, KH As'ad Syamsul Arifin, KH Wahab Abdullah, KH Bisri Mustofa, dan lain-lain. Murid-muridnya menjadi tokoh sentral pergerakan kemerdekaan.
"Jadi mereka nyantri di Bangkalan. Di sana lah kemudian pesantren yang diampu Syaikhona Kholil Bangkalan ini menjadi episentrum jejaring ilmu pengetahuan pesantren khususnya, ya, untuk kemudian menggelorakan spirit nasionalisme," ujarnya.
Wakil ketua Baleg DPR RI itu menambahkan, Syaikhona Kholil Bangkalan juga merupakan tokoh pendidikan yang hebat. Menurut catatannya, ada 30 manuskrip yang dilahirkan Syaikhona Kholil Bangkalan.
Hal tersebut menunjukan pondok pesantren menjadi kawah candradimuka untuk kemajuan peradaban dan pengetahuan. "Ini yang kemudian benar-benar harus kita lihat sebagai sebuah pendekatan yang kultural," ucapnya.
"Para murid-muridnya saja termasuk Hadratus Syaikh Hasyim Asy'ari sudah menjadi pahlawan nasional, kenapa kok Syaikhona Kholil Bangkalan belum," imbuhnya.
Willy mengatakan, upaya memperjuangkan gelar kepahlawanan bukan kali pertama dilakukan Partai NasDem. Sebelumnya, NasDem Juga sudah mengusulkan Mahmud Riayat Syah dan Ratu Kalinyamat sebagai pahlawan nasional.
Partai NasDem mendatangi kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam) di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (28/9). Ketua Bidang Ideologi, Organisasi dan Kaderisasi DPP Partai NasDem Sri Sajekti Sudjunadi mengatakan Partai NasDem beserta pengusul dari Yayasan Syaikhona Kholil melakukan audiensi terkait usulan untuk pemberian gelar pahlawan nasional kepada Syaikhona Kholil Bangkalan.
"Kami menyampaikan kepada beliau (Menkopolhukam Mahfud MD) tentang perjalanan pengajuan gelar pahlawan ini dan sekaligus kami melaporkan kepada beliau bahwa seluruh persyaratan sudah lengkap dan sesuai dengan jadwal sudah kami ajukan melalui Kemensos," ujar Sri Sajekti Selasa (28/9) lalu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
