Senin 04 Oct 2021 05:10 WIB

Bisikan Jiwa Bisa Jadi Pintu Kebaikan dan Keburukan 

Siapa yang menjaga bisikan jiwanya niscaya mampu mengendalikan diri.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Bisikan Jiwa Bisa Jadi Pintu Kebaikan dan Keburukan 
Foto: pxhere
Bisikan Jiwa Bisa Jadi Pintu Kebaikan dan Keburukan 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibnu Qayyim al-Jauziyyah dalam bukunya Ad-Daa wad Dawaa menyebutkan bisikan jiwa merupakan pintu (pembuka) kebaikan dan keburukan. Bisikan jiwa akan melahirkan keinginan dan tekad.

Oleh sebab itu, siapa yang menjaga bisikan jiwanya niscaya mampu mengendalikan diri dan mengekang hawa nafsunya. Sebaliknya, siapa yang dikalahkan oleh bisikan jiwanya pasti akan tunduk kepada jiwa dan hawa nafsunya. 

Baca Juga

Bahkan, barang siapa yang meremehkan bisikan jiwanya maka bisikan tersebut akan menggiringnya secara paksa menuju kebinasaan. Sungguh, bisikan akan senantiasa mendatangi hati sehingga menjadi angan-angan semu. 

...كَسَرَابٍۭ بِقِيعَةٍ يَحْسَبُهُ ٱلظَّمْـَٔانُ مَآءً حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءَهُۥ لَمْ يَجِدْهُ شَيْـًٔا وَوَجَدَ ٱللَّهَ عِندَهُۥ فَوَفَّىٰهُ حِسَابَهُۥ ۗ وَٱللَّهُ سَرِيعُ ٱلْحِسَابِ 

"... Laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun. Dan didapatinya (ketetapan) Allah disisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya." (Qs. An-Nur ayat 39).

Manusia yang paling rendah tekad dan jiwanya adalah orang yang lebih meridhai angan-angan semu dibandingkan kenyataan. Ia mengambil angan-angan semu tersebut dan menjadikannya hiasan.

 

 

Padahal, demi Allah, itu adalah modal orang-orang yang bangkrut, para pengangguran, dan santapan bagi jiwa yang kosong, yaitu mereka yang merasa cukup dengan khayalan belaka daripada kenyataan. Angan-angan semu merupakan perkara yang paling membahayakan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement