Sabtu 02 Oct 2021 14:16 WIB

Unpas Resmikan Masa Pengenalan Kampus untuk 3.645 Maba

PKKMB ini dapat menjadi momentum maba untuk melewati transisi mahasiswa yang dewasa. 

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Universitas Pasundan menggelar Sidang Terbuka Senat Universitas Pasundan dalam rangka peresmian mahasiswa baru (maba) dan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Tahun Akademik 2021/2022, Sabtu (2/10).
Foto: Istimewa
Universitas Pasundan menggelar Sidang Terbuka Senat Universitas Pasundan dalam rangka peresmian mahasiswa baru (maba) dan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Tahun Akademik 2021/2022, Sabtu (2/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Universitas Pasundan menggelar Sidang Terbuka Senat Universitas Pasundan dalam rangka peresmian mahasiswa baru (maba) dan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Tahun Akademik 2021/2022, Sabtu (2/10). Kegiatan ini dilakukan secara luring di The Trans Luxury Hotel, Jalan Gatot Subroto No 289 Kota Bandung dan secara daring melalui zoom.

Menurut Ketua Pelaksana sekaligus Wakil Rektor III Unpas Dr Deden Ramdan MSi, PKKMB tahun ini mengangkat tema "Akselerasi Kebangkitan di Masa Pandemi". Acara penerimaan mahasiswa baru diikuti sebanyak 3.645 mahasiswa.

"Tema PKKMB ini bermakna walaupun pandemi belum selesai tetapi dengan kondisi yang ada kita dituntut untuk melakukan recovery pemulihan dengan doa dan kerja keras. Kita harus melakukan percepatan dan bangkit baik dalam aspek pendidikan, ekonomi dan lainnya yang menjadi modal dasar untuk meningkatkan kualitas bangsa," ujar Deden.

Menurut Rektor Universitas Pasundan Prof Dr Ir H Eddy Jusuf Sp MSi MKom IPU, pihaknya mengucapkan selamat kepada mahasiswa baru yang berkuliah di Unpas. "Selamat menempuh studi lanjut di Unpas, terimakasih telah memilih Unpas yang pada bulan agustus berhasil meraih posisi 31 dari 4600 perguruan tinggi yang ada di Indonesia versi Unirak," kata Prof Eddy.

Prof Eddy mengatakan, Unpas adalah perguruan tinggi swasta yang dibanggakan secara nasional, berdiri pada tahun 1960, sebagai karya monumental dari Paguyuban Pasundan yang lahir sejak tahun 1913. 

"Kami berharap mahasiswa baru dapat menyesuaikan diri, beradaptasi, mampu belajar, berkolaborasi dan berinteraksi dengan atmosfir akademik yang ada di Universitas Pasundan," katanya.

Prof Eddy juga mengingatkan kepada mahasiswa baru agar dapat membagi waktu, karena hal ini menjadi faktor penting untuk mengikuti proses pembelajaran. "Gunakan waktu sebaik mungkin, karena diluar sana banyak yang tak bisa mengenyam pendidikan tinggi," katanya.

Sementara menurut Plt Kepala LLDIKTI Wilayah IV, Ir Dharnita Candra MSi, mahasiswa baru harus bersyukur dapat berkuliah di Unpas. "Masuk Unpas tidak mudah harus melalui seleksi, tidak semua diterima, dan anda telah menjadi pemenang dari seleksi tersebut. Berkuliah di Unpas adalah pilihan yang tepat karena sebagaimana diketahui bersama, Unpas adalah universitas terkemuka dan memiliki akreditasi A," katanya.

Dharnita berharap, bahwa PKKMB ini dapat menjadi momentum mahasiswa baru untuk melewati transisi mahasiswa yang dewasa dan mandiri dan untuk mempercepat adaptasi dengan lingkungan yang baru dan bekal keberhasilannya dalam menempuh pendidikan di perguruan tinggi.  

"Mudah-mudahan ini menjadi titik tolak idealisme, kepedulian lingkungan dan menciptakan generasi yang berkarakter, religius, gotong royong dan berintegritas," katanya.

PKKMB, kata Dharnita, adalah bekal agar mahasiswa mampu berproses dalam melaksanakan tridharma perguruan tinggi, sehingga kelak menjadi lulusan yang memiliki kedalaman ilmu, keluruhan akhlak, cinta tanah air  dan mampu bersaing secara global.

Sedangkan menurut Ketua PB Paguyuban Pasundan,  Prof Dr H Didi Turmudzi MSi, banyaknya mahasiswa baru yang mendaftar ke Unpas adalah pengakuan nyata terhadap nama besar yang disandang Unpas dan  diterima menjadi mahasiswa unpas adalah sebuah prestasi.

Prof Didi mengungkapkan PKKMB ini adalah upaya agar mahasiswa baru dapat memahami dan berjuang bersama untuk mewujudkan visi Unpas menjadi komunitas akademik dengan pengakuan internasional yang mengusung nilai Sunda dan Islam.

"Jadilah pembelajar yang tangguh, yang tidak hanya memiliki motivasi yang tinggi tapi juga berprestasi baik dalam bidang akademik maupun non akademik, pembelajaran paripurna dan integral, yang mampu bersaing secara sehat," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement