Rita Puas Kalahkan Juara Dunia dan Raih Emas Pertamanya

Atlet panjat tebing Bali Desak Made Rita Kusuma Dewi  beraksi pada final speed world record PON Papua di Arena Panjat Tebing SP 2, Kabupaten Mimika, Papua, Jumat (1/10/2021). Bali meraih medali emas dalam nomor speed world record perorangan putri dengan kecepatan 7,001 detik, sementara medali perak diraih Banten dan medali perunggu diraih Jawa Tengah.
Atlet panjat tebing Bali Desak Made Rita Kusuma Dewi beraksi pada final speed world record PON Papua di Arena Panjat Tebing SP 2, Kabupaten Mimika, Papua, Jumat (1/10/2021). Bali meraih medali emas dalam nomor speed world record perorangan putri dengan kecepatan 7,001 detik, sementara medali perak diraih Banten dan medali perunggu diraih Jawa Tengah.
Foto: ANTARA/Abriawan Abhe

REPUBLIKA.CO.ID, MIMIKA -- Atlet panjat tebing kontingen Bali, Desak Made Rita Kusuma Dewi, mengaku puas karena meraih medali emas Pekan Olahraga Nasional (PON) untuk pertama kali dalam kariernya. Tampil di nomor Speed World Record (SWR) Perorangan Putri pada PON XX Papua, atlet yang memperkuat Kontingen Bali itu mampu memenangkan partai final dengan catatan waktu 7,001 detik.

''Saya sangat senang banget. Pertama kali mengikuti kejuaraan Pekan Olahraga Nasional, saya langsung bisa meraih medali emas,'' kata Rita kepada wartawan di Arena Panjat Tebing SP2 Mimika, Papua, Jumat, seperti dikutip dari Antara.

''Ini suatu kebanggaan bagi diri saya sendiri," katanya.

Rita meraih medali emas setelah mengalahkan Rajiah Sallsabilla dari Banten di partai final. Rita meraih catatan waktu 7,001 detik dan melaju di jalur kedua (Lane B). Sedangkan Billa yang merupakan teman timnasnya Rita, meraih catatan waktu 8,151 detik dan melaju di jalur pertama (Lane A).

Rita mencapai babak final setelah menyisihkan sejumlah nama, di antaranya Puja Lestari dari Riau di 16 besar, Mudji Mulyani dari DKI Jakarta di perempat final, dan Aries Susanti Rahayu dari Jawa Tengah di semifinal. Catatan waktunya semakin baik sejak perempat final melawan Mudji Mulyani. Rita berhasil mengalahkan Mudji dengan catatan waktu 7,601 detik berbanding 8,617 detik.

Di semifinal, catatan waktunya bertambah baik saat mengalahkan juara dunia Aries Susanti Rahayu dari Jawa Tengah. Rita yang melaju dari Lane B, menaklukkan Aries yang melaju di Lane A dengan catatan waktu 7,376 detik berbanding 11,167 detik.

Aries Susanti Rahayu kalah start dari Desak Made Rita Kusuma Dewi yang melaju dengan baik sejak awal hingga sampai ke puncak tebing. Namun, Aries membalas kegagalanya dengan mempersembahkan medali perunggu bagi Jawa Tengah. Aries menang dari Amanda Narda Mutia (Jawa Timur) dengan catatan waktu 7,251 detik berbanding 7,363 detik.

Rita menilai raihan medali emas yang didapat dari pertandingan melawan para atlet yang sangat tangguh di putaran final panjat tebing nomor speed world record perorangan putri kali ini adalah berkat doa dan dukungan masyarakat Bali. Untuk itu, atlet putri yang lahir 24 Januari 2001 itu mengucapkan terima kasih serta mempersembahkan kemenangannya kepada seluruh masyarakat Bali yang sudah ikut mendoakan dan mendukungnya hingga saat ini.

"Untuk masyarakat Bali, terima kasih banyak atas dukungannya," kata Rita.

Sementara pelatih panjat tebing kontingen Bali, Suhardi, berharap emas pertama itu akan menjadi motivasi tambahan bagi Rita yang akan bertanding kembali untuk merebut medali emas lagi dari nomor combine. "Kami dari KONI Bali ditargetkan tiga (medali emas), cuma baru dapat satu. Mudah-mudahan yang dua menyusul. Desak (Made Rita) sendiri juga akan turun di nomor combine. Mudah-mudahan di combine juga bisa mempersembahkan medali," kata Suhardi.

Komentar

Terkait


Warga memberi dukungan kepada tim daerahnya saat menyaksikan pertandingan Basket Putra 5x5 PON XX Papua di Gor Mimika Sport Complex, Rabu (29/9/2021).

Kalah dari Jabar-DKI, 'Michael Jordan': Ya, Ukur Bajulah

Mantan atlet bulu tangkis Taufik Hidayat bersama mantan atlet silat Lilis Karubaba membawa api PON saat gelaran upacara Kirab Api PON XX Papua di Perbatasan Sentani, kabupaten Jayapura, Papua, Jumat (1/10). Kota dan Kabupaten Jayapura menjadi tempat terakhir kirab api PON sebelum PON XX Papua resmi dibuka Presiden Joko Widodo, Sabtu (2/9) malam WIT mendatang. Republika/Thoudy Badai

Panitia Besar PON XX Diminta Lengkapi Sarana-Prasarana

Mendukung gagasan PON XX tanpa adanya lonjakan kasus Covid-19, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Satuan Tugas Protokol Kesehatan (Prokes) PON XX melakukan asistensi kepada Panitia Besar PON XX terkait penguatan protokol kesehatan selama perhelatan ini berlangsung.

BNPB Asistensi Panitia Besar PON dalam Penguatan Prokes

Atlet sepatu roda putri DKI Jakarta Naura Rahmadija (kanan) melakukan selebrasi setelah menjadi yang tercepat pada nomor Marathon 42.000 meter putri PON Papua di Jembatan Youtefa, Kota Jayapura, Papua, Jumat (1/10/2021). Atlet sepatu roda putri DKI Jakarta Naura Rahmadija berhasil meraih medali emas dengan catatan waktu 1 jam 19 menit 13,01 detik sementara medali perak diraih atlet sepatu roda putri DKI Jakarta Yemima Lovellya (1 jam 19 menit 13,02 detik) dan medali perunggu diraih atlet sepatu roda putri Jawa Tengah Abigail Guinevere (1 jam 19 menit 13,03 detik).

Final Marathon 4200M Sepatu Roda Putri PON XX Papua

Atlet panjat tebing Kalimantan Barat Vedriq Leonardo beraksi pada final speed world record perorangan putra PON Papua di Arena Panjat Tebing SP 2, Kabupaten Mimika, Papua, Jumat (1/10/2021). Kalimantan Barat meraih medali emas dalam nomor speed world record perorangan putra dengan kecepatan 8,467 detik, sementara medali perak diraih Jawa Barat dan medali perunggu diraih Jawa Tengah.

Final Speed World Record PON XX Papua

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

Ikuti

× Image