Sabtu 02 Oct 2021 05:55 WIB

Kaiji, Mualaf Jepang yang Takjub dengan Surat Adz Dzariyat

Kaiji tertarik dengan Islam setelah mendalami agama ini secara intens

Kaiji tertarik dengan Islam setelah mendalami agama ini secara intens.
Foto: Dok Istimewa
Kaiji tertarik dengan Islam setelah mendalami agama ini secara intens.

REPUBLIKA.CO.ID, —Allah SWT memberikan hidayah kepada siapa pun yang dikehendaki-Nya. Dengan cahaya petunjuk itu, hati dan pikiran manusia akan terbuka untuk menerima kebenaran. Sering kali, bimbingan dari Allah Ta'ala itu akan mengubah jalan hidup seorang insan sehingga dirinya memeluk Islam.

Hal itulah yang dialami Kaiji Kadir Wada. Aktivis komunitas Muslim di Jepang itu sebelumnya tidak pernah menyangka akan memeluk Islam. Pasalnya, lelaki yang kini berusia 27 tahun itu sejak kecil tinggal di lingkungan yang tidak terlalu memedulikan iman atau sekuler.

Baca Juga

Bahkan, kedua orang tuanya cenderung bersikap skeptis terhadap agama-agama. Termasuk tentang Islam. Menurutnya, mereka se ring terpengaruh berbagai pemberitaan yang mendiskreditkan agama itu, khususnya pascaperistiwa 9/11 yang menggemparkan dunia. Satu kejadian yang turut meningkatkan atensi masyarakat Negeri Matahari Terbit pada ekstremisme ialah ketika beberapa warga negara Jepang disandera ISIS.

Media Jepang sangat intens ketika memberitakan tentang ISIS dan mengafiliasikan itu dengan Islam. Padahal, itu hanya karena anggotanya kebetulan mengaku Muslim. “Nyatanya, antara apa yang saya lihat di media dan yang saya temui secara langsung jauh berbeda,” ujar dia saat diwawancarai Republika, beberapa waktu lalu.

Kaiji menjalani masa anak-anak dan remaja di kota tempat kelahirannya. Ia berhasil menyelesaikan studi SMA dengan baik. Sesudah itu, ia meneruskan belajar ke perguruan tinggi.

Selama di kampus, Kaiji tidak hanya aktif di kelas, tetapi juga pelbagai aktivitas kemahasiswaan. Ia kemudian mengikuti seleksi pertukaran mahasiswa ke luar Jepang. Pada saat pengumuman, namanya tercantum sebagai salah satu peserta yang terpilih. Ia akan dikirim ke Brunei Darussalam. Sebelum berangkat, Kaiji berusaha menambah pengetahuannya tentang negara Asia Tenggara itu. Kerajaan di dekat Kalimantan Utara tersebut memiliki populasi Muslimin yang dominan. Tidak seperti Jepang yang di dalamnya umat Islam tinggal sebagai minoritas.

Pada 2015, Kaiji pun diberangkatkan ke Bandar Seri Begawan. Setibanya di bandar udara setempat, beberapa orang menyambutnya. Mereka adalah pasangan suami-istri yang akan menjadi orang tua angkatnya selama di negara tersebut.   

 

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement