Jumat 01 Oct 2021 16:56 WIB

Dubes Belanda Bahas Pengembangan Semarang dengan Wali Kota

Pertemuan menghasilkan rekomendasi tentang penggunaan kajian penurunan muka tanah.

Sejumlah karyawan RS Sultan Agung menumpang truk evakuasi BPBD Semarang untuk dapat menembus banjir yang merendam jalur Pantura Jalan Raya Kaligawe - Genuk, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (26/2/2021). BPBD Kota Semarang bersama BPBD Jawa Tengah menyiagakan lima armada evakuasi yang diprioritaskan mengangkut pasien, karyawan maupun tenaga medis rumah sakit untuk menembus jalur tersebut yang hingga Jumat (26/2) masih terendam banjir dengan ketinggian mencapai 1 meter.
Foto: ANTARA/Aji Styawan
Sejumlah karyawan RS Sultan Agung menumpang truk evakuasi BPBD Semarang untuk dapat menembus banjir yang merendam jalur Pantura Jalan Raya Kaligawe - Genuk, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (26/2/2021). BPBD Kota Semarang bersama BPBD Jawa Tengah menyiagakan lima armada evakuasi yang diprioritaskan mengangkut pasien, karyawan maupun tenaga medis rumah sakit untuk menembus jalur tersebut yang hingga Jumat (26/2) masih terendam banjir dengan ketinggian mencapai 1 meter.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Duta Besar Belanda untuk Indonesia Lambert Grijns menemui Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi untuk membahas tantangan penurunan muka tanah dalam pengembangan Ibu Kota Jawa Tengah tersebut.

Menurut Wali Kota, kerja sama antara Pemerintah Kota Semarang dengan Kerajaan Belanda sudah berlangsung selama beberapa tahun terakhir. Kerja sama yang dijalin tersebut, kata dia, berkaitan dengan penanganan banjir dan rob.

"Salah satunya program Banger yang sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kemijen," katanya.

Menurut dia, kerja sama untuk belajar dari pengalaman Belanda masih sangat diperlukan, khususnya berkaitan dengan penurunan kontur tanah di kawasan pesisir. Sementara Lambert Grijns mengatakan kerja sama selama beberapa tahun ini telah mewujudkan berbagai program.

Dalam pertemuan tersebut juga dihasilkan rekomendasi tentang penggunaan kajian penurunan muka tanah sebagai pertimbangan dalam desain pendirian bangunan serta pengembangan kawasan. Penyiapan ruang air, kata Grijns, juga penting untuk perencanaan tata ruang dan ekonomi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement