Jumat 01 Oct 2021 15:57 WIB

Kampung KB Solo Berupaya Wujudkan Keluarga Sejahtera

Penyelesaian persoalan di Kampung KB dilakukan secara lintas sektor.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Yusuf Assidiq
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, saat mencanangkan kampung KB di Mojosekti, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Jumat (1/10).
Foto: Humas Pemkot Solo
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, saat mencanangkan kampung KB di Mojosekti, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Jumat (1/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kota Solo, Jawa Tengah, memiliki 18 kampung yang dicanangkan sebagai Kampung Keluarga Berencana (KB). Melalui pencanangan Kampung KB, masyarakat diharapkan bersama-sama mewujudkan keluarga sejahtera.

Kampung KB ke-18 yang berlokasi di kampung Mojosekti, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, dicanangkan oleh Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka pada Jumat (1/10).

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Solo, Purwanti mengatakan, Kampung KB merupakan satu inovasi dalam program Bangga Kencana untuk upaya meningkatkan kualitas keluarga.

"Yang diharapkan dari Kampung KB ini memang adanya kebersamaan, wujud gotong royong masyarakat untuk mewujudkan keluarga sejahtera dengan bersama-sama, tidak hanya aspek fisik yang dibangun tetapi juga nonfisik," terang Purwanti kepada wartawan.

Ia menyatakan, masih ada beberapa masalah yang ditemui pada Kampung Mojosekti, seperti tumbuh kembang balita yang tidak optimal. Persoalan tersebut diharapkan dapat diselesaikan melalui pencanangan kampung KB.

Menurutnya, penyelesaian persoalan di Kampung KB dilakukan secara lintas sektor. Misalnya, masalah infrastruktur ditangani Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan, masalah pendidikan ditangani Dinas Pendidikan, serta masalah kesehatan ditangani Dinas Kesehatan.

Sedangkan DPPKB menangani masalah ketahanan keluarga, seperti pernikahan di usia remaja. "Ini kampung KB yang ke-18. Harapannya setiap kelurahan ada kampung KB, karena dengan kampung KB ini ada rasa bersama-sama mewujudkan itu. Kalau orang Indonesia ada pencanangan kan merasa ada semangat," imbuhnya.

Kampung-kampung KB yang telah dicanangkan sebelumnya masih eksis sampai sekarang. Dia mengklaim, pembangunan ketahanan keluarga berjalan dengan adanya kelompok ketahanan keluarga, bina keluarga balita, bina keluarga remaja, bina keluarga lansia, dan sebagainya.

"Itu yang mengindikasikan artinya kesinambungan di Kampung KB ini kontinu tidak hanya saat pencanangan. Semuanya harus tetap kami dampingi," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement