Jumat 01 Oct 2021 15:56 WIB

Duh, Harga Telur Turun Hingga 11,9 Persen Bikin Deflasi

Penurunan harga telur ayam menjadi penyumbang deflasi tertinggi di Malang

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: A.Syalaby Ichsan
Harga Telur Ayam Turun / Stabilisasi harga telur ayam ras akan dilakukan dengan berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah untuk melakukan penyerapan telur ayam ras dari peternak. Misalnya, mendorong pemanfaatan kembali telur ayam ras dari peternak menjadi bagian dalam bantuan sosial.
Foto: Kementan
Harga Telur Ayam Turun / Stabilisasi harga telur ayam ras akan dilakukan dengan berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah untuk melakukan penyerapan telur ayam ras dari peternak. Misalnya, mendorong pemanfaatan kembali telur ayam ras dari peternak menjadi bagian dalam bantuan sosial.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Harga telur ayam yang menurun menjadi salah satu penyebab deflasi di Kota Malang pada September 2021. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), Kota Malang mengalami deflasi sebesar 0,02 persen.

Kepala BPS Kota Malang, Erny Fatma Setyoharini mengatakan, ada beberapa komoditas yang membuat Kota Malang deflasi. Namun penurunan harga telur ayam menjadi penyumbang terbesar deflasi di kota pendidikan tersebut. 

"Telur ayam mengalami penurunan harga sebesar 11,90 persen dengan andil (deflasi) sebesar 0,06 persen," kata Erny dalam konferensi pers (konpers) yang dilaksanakan secara daring, Jumat (1/10).

Tidak hanya telur ayam, harga tempe yang menurun juga turut menyumbang deflasi pada September lalu. BPS Kota Malang mencatat, komoditas ini mengalami penurunan harga sebesar 10,11 persen. Itu artinya, andil makanan ini pada deflasi di Kota Malang sekitar 0,06 persen.

Pada posisi ketiga, terdapat komoditas cabai rawit dengan penurunan harga hingga 28,17 persen. Bahan pangan ini menyumbang deflasi di kota pendidikan sebanyak 0,04 persen. Kemudian ada pula harga bawang merah yang menurun 9,57 persen sehingga memberikan andil deflasi sekitar 0,02 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement