Jumat 01 Oct 2021 15:05 WIB

Susi Pudjiastuti: Pangandaran Butuh Breakwater

Breakwater ini untuk mengurangi dampak tsunami apabila terjadi dalam waktu dekat.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andi Nur Aminah
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti
Foto: Republika TV/Muhammad Rizki Triyana
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Mantan menteri kelatuan dan perikanan Susi Pudjiastuti menilai mitigasi bencana tsunami di Kabupaten Pangandaran tak hanya cukup dilakukan dengan penanaman mangrove. Menurut dia, harus dipasang pemecah ombak (breakwater) untuk mengurangi dampak tsunami apabila terjadi dalam waktu dekat.

Ia mengakui, penanaman hutan bakau atau mangrove memang dapat mengurangi dampak yang terjadi akibat tsunami. Namun, hutan bakau tak akan tumbuh dalam waktu sebentar, melainkan dalam jangka panjang.

Baca Juga

"(Penanaman mangrove) tak akan membantu kalau terjadi tsunami dalam waktu dekat," kata dia saat diskusi virtual Mitigasi Bencana Tsunami Selatan Cilacap dan Pangandaran, yang diselenggarakan Badan Riset dan Inovasi (BRIN), Jumat (1/10).

Susi menilai, harus dibuatkan breakwater di sepanjang lepas pantai di wilayah Pangandaran dan Cilacap. Menurut dia, setidaknya di dua wilayah itu dibutuhkan 200 breakwater sepanjang 100 meter di setiap 0,5 kilometer di wilayah Cilacap dan Pangandaran. "Saya kira itu anggarannya hanya Rp 2 miliar. Mungkin ditambah ongkos Rp 1 miliar hingga Rp 2 miliar," kata dia.

Susi menyebut, dengan adanya breakwater, dampak tsunami ke daratan akan berkurang 50 persen. Alhasil, korban jiwa dan materil akibat tsunami bisa berkurang. "Saya memohon kementerian membangun breakwater berupa tripod dan tetrapod. Itu akan mengurangi dampak kerusakan akibat tsunami," ujar dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement