Jumat 01 Oct 2021 09:57 WIB

Asing Bukukan Jual Bersih Rp 11,80 T, IHSG Dibuka Koreksi

IHSG dibuka melemah ke level 6.269,23 dan terus turun hingga menyentuh level 6.247,51

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona negatif pada perdagangan pagi hari ini, Jumat (1/10).
Foto: Antara/Galih Pradipta
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona negatif pada perdagangan pagi hari ini, Jumat (1/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona negatif pada perdagangan pagi hari ini, Jumat (1/10). IHSG dibuka melemah ke level 6.269,23 dan terus turun hingga menyentuh level 6.247,51 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya menguat signifikan sebesar 2 persen.

Pelemahan IHSG pagi ini sejalan dengan aliran dana asing yang keluar hingga Rp 11,90 triliun. Pada perdagangan kemarin, Kamis (30/9), investor asing juga membukukan penjualan bersih sebesar Rp 3,8 triliun. Selama sebulan terakhir, investor asing telah mencatat penjualan bersih sebesar Rp 8 triliun. 

Baca Juga

Melemahnya pasar saham domestik seiring dengan indeks saham di Asia yang dibuka turun mengikuti pergerakan indeks saham utama di Wall Street. "Semalam ketiga indeks mencatatkan kinerja kuartalan terburuk sejak awal pecahnya pandemi," tulis Phillip Sekuritas Indonesia dalam risetnya, Jumat (1/10). 

Selama September, Phillip Sekuritas Indonesia, melihat indeks saham tertekan beberapa sentimen negatif, antara lain kekhawatiran atas kebijakan moneter yang tidak lagi akomodiatif, pudarnya pengaruh kebijakan fiskal pada ekonomi, ancaman inflasi, perubahan regulasi dan krisi utang China serta pandemi yang belum juga menunjukkan sinyal akan segera berakhir. 

Akibatnya, DJIA merosot 4,4 persen di bulan September sementara S&P 500 terpangkas lebih dari 4,5 persen, penurunan bulanan pertama sejak Januari. Namun secara Year-to-Date (YTD) S&P 500 masih tumbuh sekitar 15 persen. 

Imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury note) bertenor 10 tahun turun 4 bps menjadi 1,49 persen menyusul aksi jual di pasar obligasi di tengah ketakutan akan tekanan inflasi yang lebih tinggi. 

Dari sisi makroekonomi, perhitungan akhir PDB kuartal II 2021 menunjukkan bahwa ekonomi AS tumbuh 6,7 persen (Q/Q), sedikit lebih tinggi dari estimasi sebelumnya, 6,6 persen (Q/Q). Sejalan dengan revisi ini, Belanja Konsumsi (Personal Consumption Expenditure) tumbuh 12 persen.

Phillips Sekuritas memperkirakan IHSG akan cenderung melemah sepanjang perdagangan hari ini dengan posisi support di level 6.210 dan posisi resistance di level 6.320.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement