Kamis 30 Sep 2021 18:29 WIB

Erick Thohir Ingin Pariwisata Indonesia Utamakan Turis Lokal

Erick mengatakan wisnus memiliki kontribusi besar dalam pariwisata Indonesia.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Dwi Murdaningsih
Wisatawan menyaksikan pementasan Tari Kecak di Daya Tarik Wisata (DTW) Uluwatu, Badung, Bali, Selasa (21/9/2021). Atraksi wisata tari kecak tersebut kembali dipentaskan perdana pada Selasa (21/9) dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan membatasi jumlah penonton 50 persen dari kapasitas serta untuk mempromosikan daya tarik pariwisata di Bali.
Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo
Wisatawan menyaksikan pementasan Tari Kecak di Daya Tarik Wisata (DTW) Uluwatu, Badung, Bali, Selasa (21/9/2021). Atraksi wisata tari kecak tersebut kembali dipentaskan perdana pada Selasa (21/9) dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan membatasi jumlah penonton 50 persen dari kapasitas serta untuk mempromosikan daya tarik pariwisata di Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, wisatawan nusantara (wisnus) harus menjadi prioritas bagi sektor pariwisata Indonesia. Erick berharap, keberpihakan ini juga dapat terjadi pada rencana pembukaan sektor pariwisata Pulau Dewata, Bali, pada Oktober. 

"Saya berharap konsistensi ini kita sama-sama sepakati, kita harus memastikan pelayanan turis lokal itu menjadi yang utama, infrastruktur untuk turis lokal yang jadi utama," ujar Erick dalam program Girls Takeover di kantor Telkomsel, Jakarta, Kamis (30/9).

 

Erick mengatakan, wisnus memiliki kontribusi besar dalam pariwisata Indonesia sebelum pandemi yakni 78 persen dengan total pengeluaran sebesar Rp 1.400 triliun. Angka ini berbanding cukup jauh dengan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang hanya 22 persen dengan nilai sebesar Rp 300 triliun.

 

"Ini bukan antituris asing, tapi itu kan 22 persen, jangan yang 78 persen dilupakan," ucap Erick. 

 

Erick mengatakan, Amerika Serikat dan China pun begitu memprioritaskan wisatawan lokal dengan membangun infrastruktur lokal, termasuk rute penerbangan domestik. Erick meminta BUMN penerbangan, Garuda Indonesia dan anak usahanya, Ciitilink fokus menggarap pasar domestik.

 

"Garuda atau Citilink, kita mau fokus pada lokal domestik karena pasar kita sangat besar daripada ngapain juga Garuda dan Citilink main ke luar negeri, tidak untung, cuman keren saja," kata Erick. 

 

Erick mengatakan, saat ini merupakan era kompetisi. Erick ingin BUMN dapat menjaga pasar domestik dan tidak ingin peluang ini justru dimanfaatkan negara lain.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement