Jumat 01 Oct 2021 04:44 WIB

Cegah Klaster PTM Terbatas, Pemkot Lakukan Swab Antigen Acak

Jika ditemukan kasus Covid-19 di tempat pendidikan, kegiatan PTM terbatas dihentikan.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah siswa mengikuti kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SDN Anyelir 1, Depok, Jawa Barat, Selasa (28/9/2021). Pemerintah Kota Depok melakukan uji coba sejumlah Sekolah Dasar (SD) untuk melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) dengan menerapkan 50 persen siswa dan menerapkan protokol kesehatan untuk evaluasi sebelum memberikan izin seluruh sekolah pada tanggal 4 Oktober 2021.
Foto: ANTARA/Asprilla Dwi Adha
Sejumlah siswa mengikuti kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SDN Anyelir 1, Depok, Jawa Barat, Selasa (28/9/2021). Pemerintah Kota Depok melakukan uji coba sejumlah Sekolah Dasar (SD) untuk melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) dengan menerapkan 50 persen siswa dan menerapkan protokol kesehatan untuk evaluasi sebelum memberikan izin seluruh sekolah pada tanggal 4 Oktober 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK--Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok telah menyiapkan strategi surveilans atau deteksi Covid-19 untuk mencegah terjadinya penularan selama Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTM) Terbatas. Rencananya, PTM Terbatas dijadwalkan mulai berlangsung pada Senin 4 Oktober 2021 mendatang. 

Kepala Disdik Kota Depok, Wijayanto, mengatakan salah satu strategi surveilans yang akan dilakukan adalah pelacakan dan testing melalui metode active case finding atau jemput bola. Yaitu dengan cara menggandeng Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok guna melakukan swab antigen ke sekolah-sekolah yang menggelar PTM Terbatas secara acak.  "Nanti akan ada swab antigen secara intensif dari Satgas kepada siswa, dilakukan secara acak dan intensif di sejumlah sekolah," ujar Wijayanto, di Balai Kota Depok, Kamis (30/9).

Menurut Wijayanto, jika ditemukan kasus Covid-19 di salah satu satuan pendidikan, maka kagiatan PTM Terbatas di lokasi tersebut akan dihentikan. Penghentian aktivitas PTM Terbatas dilakukan dalam kurun waktu tertentu. "Nanti akan kita hentikan misalnya selama tujuh hari. Selain itu, juga bakal dilakukan penyemprotan disinfektan," ucapnya. 

Baca juga : Imunisasi, Prokes, dan 3T Kunci Menuju Endemi Covid-19

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement