Kamis 30 Sep 2021 09:18 WIB

LPS Proyeksi Penyaluran Kredit Bank Tumbuh 5 Persen 

Penyaluran kredit perbankan tumbuh positif dalam beberapa bulan ini.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
Karyawati menghitung uang rupiah dan dollar AS di salah satu bank di Jakarta, Kamis (10/9). Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memproyeksikan penyaluran kredit perbankan tumbuh 3,2 persen sampai lima persen pada akhir 2021.
Foto: Antara/Reno Esnir
Karyawati menghitung uang rupiah dan dollar AS di salah satu bank di Jakarta, Kamis (10/9). Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memproyeksikan penyaluran kredit perbankan tumbuh 3,2 persen sampai lima persen pada akhir 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memproyeksikan penyaluran kredit perbankan tumbuh 3,2 persen sampai lima persen pada akhir 2021. Hal ini menyusul penyaluran kredit perbankan tumbuh positif dalam beberapa bulan ini.

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa meyakini proyeksi pertumbuhan kredit sampai akhir tahun ini bisa dilampaui secara mudah. “Kredit ini penting karena menunjukkan bagaimana bekerjanya sistem intermediasi perbankan, yang sebelumnya terus tumbuh negatif, namun beberapa bulan ini terus positif dan kami harapkan sampai akhir tahun,” ujarnya saat konferensi pers secara virtual, Kamis (29/9) malam.

Baca Juga

Menurutnya proyeksi pertumbuhan kredit tersebut menandakan prospek ekonomi juga semakin membaik pada bulan mendatang.

“Jadi ini sesuatu yang sangat positif yang membuat saya optimistis sekali bahwa kita sudah betul-betul keluar dari ancaman yang membahayakan ekonomi Indonesia,” ucapnya.

Purbaya juga memproyeksikan dana pihak ketiga (DPK) perbankan tumbuh 10,2 persen pada akhir 2021. Menurutnya salah satu faktor yang mendorong keyakinan proyeksi tersebut yakni laju pertumbuhan based money mendekati 20 persen, dari yang sempat minus 16 persen saat awal krisis Covid-19. 

Purbaya menilai hal tersebut menunjukkan perbankan tak lagi menempatkan uangnya pada bank sentral dalam bentuk surat berharga maupun di tempat lain, melainkan sudah mulai menyalurkannya kepada sektor riil.

"Sekarang sistem keuangan kita siap untuk membiayai pemulihan atau pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat lagi ke depan," ucapnya.

Baca juga : Pengelola Pasar Wonodri Edukasi PeduliLindungi ke Pedagang

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement