Rabu 29 Sep 2021 21:27 WIB

Kondisi Pandemi Terus Membaik, Cakupan Vaksinasinya Belum

Masih ada daerah di Indonesia yang masih sangat rendah cakupan vaksinasinya.

Seorang pengepul sampah menunjukkan surat vaksin usai disuntik Vaksin COVID-19 pada pelaksanaan vaksinasi untuk komunitas pemulung dan pengepul sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Rawa Kucing, Tangerang, Banten, Selasa (28/9/2021). Vaksinasi yang diselenggarakan oleh Pemkot Tangerang yang bekerjasama dengan Danone Indonesia bertujuan untuk meningkatkan herd imunity atau kekebalan kelompok bagi pemulung dan pengepul sampah.
Foto: ANTARA/Muhammad Iqbal
Seorang pengepul sampah menunjukkan surat vaksin usai disuntik Vaksin COVID-19 pada pelaksanaan vaksinasi untuk komunitas pemulung dan pengepul sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Rawa Kucing, Tangerang, Banten, Selasa (28/9/2021). Vaksinasi yang diselenggarakan oleh Pemkot Tangerang yang bekerjasama dengan Danone Indonesia bertujuan untuk meningkatkan herd imunity atau kekebalan kelompok bagi pemulung dan pengepul sampah.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Dessy Suciati Saputri, Novita Intan

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan perkembangan kasus Covid-19 yang kini telah menunjukkan tren penurunan. Pada Rabu (29/9), terdapat sebanyak 278.567 spesimen dan 197.310 orang yang diperiksa.

Baca Juga

Dari pemeriksaan ini, ditemukan 1.954 kasus baru. Dengan demikian, total kumulatif kasus positif di Indonesia kini mencapai 4.213.414. Angka positivity rate orang harian pun tercatat 0,99 persen.

Selain itu, pada kasus aktif, Satgas melaporkan terjadi penurunan 1.240 orang. Sehingga masih terdapat 37.412 kasus aktif yang masih dalam perawatan. Satgas juga mencatat penambahan kasus kesembuhan pada hari ini yang mencapai 3.077. Sehingga, total kasus kesembuhan kini telah menyentuh 4.034.176 orang.

Pada kasus kematian hariannya, Satgas melaporkan terjadi penambahan kasus sebanyak 117 orang dan menjadikan total kasus kematian hingga hari ini telah mencapai 141.826 orang.

Data Satgas menunjukkan, tren penurunan kasus Covid-19 di Indonesia dan juga angka kematian masih terus berlanjut. Hal ini terlihat dari penurunan kasus mingguan secara nasional yang sebanyak 26 persen dibandingkan pekan lalu, serta penurunan angka kematian yang sebesar 37 persen.

Selain itu, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, angka positivity rate nasional juga terus mengalami penurunan dan saat ini telah mencapai angka 1,4 persen. Angka capaian inipun telah jauh melampaui dari standar WHO yakni 5 persen.

Lebih lanjut, parameter perbaikan kasus di Indonesia ini juga ditunjukan dari angka testing rate nasional yang terus meningkat menjadi 4,4 orang yang diperiksa per 1.000 penduduk per minggu. Angka inipun juga telah mencapai di atas standar WHO yakni 1 orang yang diperiksa per 1.000 penduduk.

Menurut Nadia, seluruh provinsi telah mencapai standar minimal testing rate, namun terdapat sejumlah provinsi yang mencatatkan testing rate yang cukup tinggi yakni Provinsi DIY, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, dan DKI Jakarta. Selain itu, parameter lainnya juga terlihat pada penggunaan tempat perawatan rumah sakit dan tempat isolasi.

Nadia mengatakan, saat ini sudah tidak ada lagi provinsi yang mencatatkan BOR lebih dari 60 persen baik untuk BOR total maupun BOR untuk kasus-kasus dengan perawatan intensif.

"Hal ini tentu menjadi salah satu yang harus kita upayakan adalah peningkatan target vaksinasi kita demi mencegah keparahan jika seseorang yang telah mendapatkan vaksinasi terinfeksi oleh Covid-19," kata Nadia, Rabu (29/9).

Meskipun terjadi tren penurunan di hampir seluruh indikator, namun Nadia mengingatkan agar seluruh masyarakat mampu mempertahankan kondisi ini. Ia juga meminta daerah agar terus meningkatkan cakupan vaksinasinya sehingga segera mencapai kekebalan komunal.

Menurutnya, penurunan level aglomerasi daerah terutama disebabkan oleh belum tercapainya target vaksinasi di sejumlah kabupaten kota, khususnya vaksinasi pada lansia.

"Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, dan Bangkalan perlu menambah percepatan untuk mencapai target 70 persen dosis pertama pada seluruh sasaran serta 60 persen dosis pertama pada seluruh lansia dengan mengupayakan berbagai inovasi dan terobosan-terobosan sesuai dengan konteks lokal daerah," jelas Siti Nadia.

Lebih lanjut, Nadia mengatakan, pada kelompok masyarakat rentan seperti lansia, masih terdapat daerah yang masih sangat rendah cakupan vaksinasinya baik pada dosis pertama maupun dosis kedua. Yakni di Sumatera Barat, Aceh, Papua, dan Maluku Utara. Ia pun berharap daerah menyusun strategi sesuai permasalahan di masing-masing wilayah agar cakupan vaksinasi pada kelompok rentan ini dapat ditingkatkan.

Sedangkan di luar Jawa dan Bali, Kemenkes mendorong agar ibu kota provinsi bisa mencapai target 70 persen dosis pertama di seluruh sasaran pada Oktober mendatang. Dari data Kemenkes, terdapat sejumlah daerah yang telah berhasil mencapai targetnya pada minggu ketiga September ini yakni Kota Serang di Banten, Kota Kupang di NTT, dan Kota Palangkaraya di Kalimantan Tengah.

"Ibu kota provinsi lainnya perlu untuk meningkatkan cakupan target vaksinasi hingga Oktober mendatang," tambah dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement