Rabu 29 Sep 2021 19:05 WIB

Satgas Covid-19 Masih Soroti Kaltara dan Sulut

Sudah tidak ada lagi provinsi yang mencatatkan BOR lebih dari 60 persen.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ilham Tirta
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Siti Nadia Tarmizi.
Foto: Dok BNPB
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Siti Nadia Tarmizi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tren penurunan kasus penularan dan angka kematian karena Covid-19 di Indonesia masih terus berlanjut. Hal ini terlihat dari penurunan kasus pekanan secara nasional sebanyak 26 persen dibandingkan pekan lalu. Angka kematian juga turun sebesar 37 persen.

Selain itu, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, angka positivity rate nasional juga terus mengalami penurunan dan saat ini telah mencapai angka 1,4 persen. Angka capaian inipun telah jauh melampaui dari standar WHO, yakni 5 persen.

Namun demikian, masih terdapat provinsi yang mencatatkan insiden dan angka kematian yang cukup tinggi, yakni Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Angka positivity rate yang menjadi sorotan Satgas terjadi di Kalimantan Utara dan Sulawesi Utara (Sulut).

"Kita mencatat setidaknya ada dua provinsi yang menjadi kewaspadaan kita, yaitu Provinsi Kalimantan Utara dan Sulawesi Tengah yang terus masih bergerak pada angka 3-7 persen," jelas Siti Nadia saat konferensi pers melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (29/9).

Lebih lanjut, parameter perbaikan kasus di Indonesia ini juga ditunjukan dari angka testing rate nasional yang terus meningkat menjadi 4,4 orang yang diperiksa per 1.000 penduduk per pekan. Angka inipun telah mencapai di atas standar WHO, yakni 1 orang yang diperiksa per 1.000 penduduk.

Menurut Nadia, seluruh provinsi telah mencapai standar minimal testing rate. Sejumlah provinsi yang mencatatkan testing rate tinggi adalah DIY, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, dan DKI Jakarta. Selain itu, parameter lainnya juga terlihat pada penggunaan tempat perawatan rumah sakit dan tempat isolasi.

Nadia mengatakan, saat ini sudah tidak ada lagi provinsi yang mencatatkan BOR lebih dari 60 persen, baik untuk BOR total maupun BOR untuk kasus-kasus dengan perawatan intensif.

"Hal ini tentunya menjadi salah satu yang harus kita upayakan adalah peningkatan target vaksinasi kita demi mencegah keparahan jika seseorang yang telah mendapatkan vaksinasi terinfeksi oleh Covid-19," kata dia. Nadia mengingatkan agar seluruh masyarakat mampu mempertahankan kondisi ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement