Jumat 01 Oct 2021 12:58 WIB

Mengapa Sudah Divaksinasi Dua Dosis Tetap Meninggal?

Mengapa Sudah Divaksinasi Dua Dosis Tetap Meninggal? Ini Penjelasannya

Rep: Catherine Hanrahan/ Red:
Vaksin Dua Dosis dan Meninggal, Mengapa?
Vaksin Dua Dosis dan Meninggal, Mengapa?

Tiga puluh lima orang meninggal karena varian Delta di Sydney tercatat sudah mendapatkan dua dosis vaksinasi.

Dari tujuh orang yang meninggal Senin kemarin (28/09) tiga orang juga sudah divaksinasi penuh.

Dari angka tersebut artinya 11 persen dari total 316 kematian sejak pandemi di negara bagian New South Wales meninggal meski sudah divaksinasi dua dosis.

Para pakar mengatakan ada faktor lain yang juga berpengaruh pada kematian akibat virus corona varian Delta, yaitu usia dan orang tersebut sudah mengidap penyakit lain sebelumnya.

Tony Cunningham, direktur Pusat Penelitian Virus di Westmead Institute for Medical Research di Sydney mengatakan angka tersebut tidak sepenuhnya menjelaskan apa yang terjadi.

"Artinya hanya sejumlah kecil orang yang tidak akan bisa terlindungi oleh vaksin."

Ia mengatakan dari pasien yang sudah divaksinasi penuh, yang paling berisiko meninggal adalah mereka yang memiliki penyakit terkait kekebalan tubuh atau kelompok usia paling tua.

Lembaga otoritas kesehatan NSW Health tidak selalu mengeluarkan data kepada publik apakah seseorang yang meninggal karena COVID-19 sudah memiliki riwayat penyakit sebelumnya atau tidak.

Data paling baru dari NSW Health  sejak 11 September tercatat 21 orang yang sudah divaksinasi dua dosis meninggal dunia.

Dua puluh orang diantaranya berusia di atas 70 tahun.

Baca juga : Seperti Covid-19, Flu Bisa Picu Kondisi Long Flu

Sejak data harian tersebut muncul,  ada 14 orang pasien yang sudah divaksin penuh meninggal.

Tujuh orang memiliki penyakit lainnya, sementara tujuh orang lainnya tidak ada rinciannya.

Profesor Cunningham mengatakan mereka yang sedang menjalani kemoterapi karena kanker, atau sedang mengonsumsi obat untuk membantu kekebalan tubuh setelah menjalani transplantasi, kemungkinan tidak akan mendapatkan perlindungan dari vaksin.

"Hanya sekitar 55 persen dari mereka dengan sistem kekebalan tubuh yang rentan akan bisa membangun antibodi yang memadai setelah vaksinasi," ujarnya.

"Dan mereka mungkin harus mendapat vaksin penguat ketiga untuk bisa meningkatkan kekebalan sebanyak 25 persen lagi," tambahnya.

Walau NSW Health tidak memberikan rincian mengenai kondisi spesifik dari pasien yang meninggal, mayoritas yang meninggal memiliki riwayat penyakit berat.

Profesor Cunningham mengatakan riset menunjukkan mereka yang berusia 80 tahun ke atas memiliki 20 kali risiko lebih besar meninggal karena COVID-19.

Mereka yang sudah divaksinasi penuh memiliki kemungkinan 75 sampai 90 persen lebih kecil untuk menderita sakit berat karena COVID-19 dibandingkan mereka yang tidak divaksinasi, jelas NSW Health.

Namun mereka mengatakan ada sejumlah kecil orang yang sudah divaksinasi masih tetap akan tertular virus corona.

Analisis mengenai kasus dan jumlah orang yang harus dirawat di rumah sakit di NSW sampai 11 September menunjukkan mereka yang sudah divaksinasi dua dosis memiliki peluang jauh lebih kecil untuk terkena COVID-19, dibandingkan mereka yang baru mendapat satu dosis atau yang belum divaksinasi sama sekali.

Baca juga : Covid-19 Ringan Pun Dapat Berdampak Jangka Panjang pada Otak

Sekitar 1.400 orang atau empat persen dari mereka yang terkena COVID di NSW antara 1 Maret sampai 11 September tahun ini sudah mendapatkan vaksinasi penuh.

Sekitar 15 persen kasus positif kemudian harus dirawat di rumah sakit sejak 16 Juni dan empat persen diantaranya sudah divaksinasi penuh.

Sementara 75 persen yang dirawat di rumah sakit karena COVID belum divaksinasi atau baru mendapatkan satu dosis.

Mendapatkan vaksinasi penuh juga memberikan perlindungan terhadap kemungkinan harus dirawat di UGD.

Hanya sembilan orang dari 472 yang dirawat di UGD adalah mereka yang sudah divaksinasi penuh.

Dalam penjelasan mengenai kematian karena COVID hari Selasa, Menteri Kesehatan NSW, Brad Hazzard mengatakan "sangat konyol" jika masih ada yang berpikir tidak mau divaksinasi karena siapa saja bisa masuk rumah sakit dan meninggal.

"Bisa juga Anda menularkan virus ke anggota keluarga lain, ke teman, kemudian Anda menyesal telah menjadi penyebab meninggalnya anggota keluarga, teman dan yang lainnya," katanya.

Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement