Rabu 29 Sep 2021 07:33 WIB

AP II Siapkan Laboratorium Tes PCR Berstandar BSL 2

Laboratorium ini mampu melakukan tes PCR hingga 1.000 penumpang pet jam.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Seorang warga untuk memasuki ruangan untuk menjalani tes usap PCR di kawasan Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (19/8). PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) saat ini tengah menyiapkan laboratorium tes PCR berstandar Bio Safety Level 2 (BSL 2).
Foto: ANTARA/Fauzan
Seorang warga untuk memasuki ruangan untuk menjalani tes usap PCR di kawasan Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (19/8). PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) saat ini tengah menyiapkan laboratorium tes PCR berstandar Bio Safety Level 2 (BSL 2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) saat ini tengah menyiapkan laboratorium tes PCR berstandar Bio Safety Level 2 (BSL 2). Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan laboratorium tes berstandar BSL 2 tersebut mampu melakukan tes PCR bagi sekitar 700 hingga seribu penumpang pesawat per jam atau jauh lebih banyak dibandingkan kapasitas saat ini 200 penumpang per jam. 

“Adanya laboratorium tes berstandar BSL 2 membuat pemeriksaan PCR bisa dilakukan lebih banyak terhadap penumpang pesawat dari luar negeri yang baru mendarat di Bandara Soekarno-Hatta dan hasil tes PCR diketahui lebih cepat yakni dalam waktu 1 jam," kata Awaluddin dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (28/9) malam. 

Awaluddin menjelaskan, penumpang pesawat dari luar negeri yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta juga tidak terlalu lama memproses kedatangan internasional. Laboratorium tes berstandar BSL 2 tersebut semakin memperkuat penerapan Biosafety Management di Bandara Soekarno-Hatta.

"Biosafety Management yang dicanangkan AP II guna mencegah dan menangani Covid-19 ini terdiri dari beberapa program yakni laboratory testing facilities, biohazard precautions, environment screening, infrastructure sterilization dan public health assurance," jelas Awaluddin. 

Dia memastikan, nantinya operasionl laboratorium dan proses pelaksanaan tes PCR didukung oleh pemanfaatan teknologi informasi. Hal tersebut dilakukan untuk mendukung proses kedatangan internasional. 

"Keberadaan laboratorium tes ini juga sebagai upaya memperketat pemeriksaan bagi penumpang pesawat yang berasal dari negara-negara berisiko tinggi," tutur Awaluddin. 

Saat ini di area kedatangan internasional Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta juga sudah dilakukan penambahan bilik tes PCR bagi penumpang pesawat. Sebelumnya dari 10 bilik menjadi 20 bili tes PCR. 

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan proses kedatangan internasional penumpang pesawat di Bandara Soekarno-Hatta sesuai dengan arahan yang sudah ada. Begitu juga dengan protokol kesehatan diterapkan dengan baik.

"AP II telah menyediakan tiga holding bay sebelum penumpang internasional melakukan tes PCR dan dua area menunggu bagi penumpang untuk menunggu hasil tes PCR sehingga tidak terjadi penumpukan," kata Budi. 

Budi menambahkan, untuk selanjutnya akan diperkuat untuk proses pengetesan PCR. Dengan begitu dapat mempersingkat waktu para penumpang yang tiba di Soekarno-Hatta dalam melakukan pemeriksaan kesehatan.

"Saya minta kepada para pihak terkait dalam penanganan kedatangan penumpang internasional agar menambah alat test PCR sehingga dapat mengurangi waktu para penumpang yang tiba dalam menjalani pemeriksaan kesehatan di bandara,”  jelas Budi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement