Selasa 28 Sep 2021 22:34 WIB

Tulungagung Genjot Vaksinasi demi Bisa ke PPKM Level 2

Vaksinasi masyarakat umum di Tulungagung baru 42,05 persen, lansia baru 24,62 persen.

Pengunjung menikmati pemandangan di Pantai Popoh Tulungagung, Jawa Timur, Ahad (12/9/2021). Objek wisata pantai selatan Jawa tersebut ramai pengunjung saat akhir pekan meskipun belum kembali dibuka secara resmi oleh pemerintah daerah setempat.
Foto: ANTARA/Prasetia Fauzani
Pengunjung menikmati pemandangan di Pantai Popoh Tulungagung, Jawa Timur, Ahad (12/9/2021). Objek wisata pantai selatan Jawa tersebut ramai pengunjung saat akhir pekan meskipun belum kembali dibuka secara resmi oleh pemerintah daerah setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung, Jawa Timur berupaya menggenjot atau melakukan percepatan capaian vaksinasi Covid-19 untuk kelompok lanjut usia (lansia). Upaya ini demi memenuhi syarat menuju PPKM level 2 dalam kurun sepekan ke depan.

"Vaksinasi untuk masyarakat umum dan kelompok lansia terus kami lakukan. Semoga dalam sepekan ke depan target menuju PPKM level 2 tercapai," kata Bupati Tulungagung Maryoto Birowo di Tulungagung, Selasa (28/9).

Baca Juga

Maryoto mengakui capaian vaksinasi di Tulungagung belum optimal. Untuk masyarakat umum sejauh ini baru 42,05 persen, sedangkan kelompok lansia baru 24,62 persen atau sebanyak 32.881 orang.

Jumlah sasaran vaksinasi ini yang saat ini coba digenjot dengan terus menggelar kegiatan vaksinasi hingga menggalang kelompok lansia di level desa hingga dusun. Jumlah sasaran vaksinasi kelompok lansia ditarget sebesar 133.574 orang.

 

"Kami berharap (untuk lansia) bisa 40 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung Kasil Rokhmat.

Untuk melenggang ke level 2 PPKM, capaian vaksinasi dosis pertama bagi masyarakat umum harus di atas 50 persen, sedangkan lansia sebesar 40 persen. Pihaknya tak memusingkan capaian target untuk masyarakat umum, dengan "Serbuan Vaksinasi" ini pihaknya optimistis bisa tercapai pada pekan depan.

Ia menyebut hal yang menjadi masalah adalahcapaian vaksinasi bagi lansia. "Lansia itu kebanyakan punya penyakit penyerta, mobilitas terbatas dan ada yang tidak mau divaksin," kata Kasil.

Untuk mereka yang mempunyai penyakit penyerta, dirinya tak bisa memaksa untuk vaksin. Oleh karena itu, katanya, sasarannya tinggal lansia yang mobilitasnya kurang dan tidak mau divaksin.

Untuk yang mobilitasnya kurang, pihaknya bakal menggandeng tiga pilar, melakukan vaksinasi dari rumah ke rumah sasaran vaksinasi. "Ya kita datangi dari rumah ke rumah," kata Kasil.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement