Selasa 28 Sep 2021 21:15 WIB

LPEI Dorong UMKM di Indonesia Timur Masuki Pasar Global

Pelaku UMKM yang telah melakukan ekspor bisa mendapatkan pembiayaan dari LPEI.

Rep: Novita Intan / Red: Satria K Yudha
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank
Foto: http://www.indonesiaeximbank.go.id/
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank membantu peningkatan kapasitas pelaku UMKM di Indonesia bagian timur. Hal itu dilakukan melalui sinergi dengan pemerintah daerah serta memberikan pelatihan hingga pembiayaan ekspor. 

Direktur Eksekutif LPEI D James Rompas mengatakan, sinergi dengan pemda salah satunya diwujudkan dengan menggelar talkshow ekspor nasional di Manado, Sulawesi Utara pada Selasa (28/9). Ia mengatakan, Provinsi Sulawesi Utara merupakan provinsi yang berpotensi sebagai pintu gerbang bagi UMKM berorientasi ekspor di wilayah Indonesia timur.

"Berdasarkan potensi ekspornya, kami akan mendorong potensi UMKM Sulawesi Utara, sehingga ekspornya bisa terus meningkat,” kata James dalam siaran pers, Selasa (28/9).

James mengatakan, pihaknya berkomitmen melakukan sinergi dengan pemerintah daerah dan berbagai pemangku kepentingan untuk memberikan dukungan pada UMKM terdampak Covid-19. “Terutama UMKM yang berorientasi ekspor dan membantu pemerintah dalam mendukung pemulihan sektor ekonomi,” ucapnya. 

Menurutnya, LPEI memiliki peran yang lebih luas dibandingkan perbankan pada umumnya. Sesuai mandat yang diberikan, LPEI dapat memberikan pembiayaan, penjaminan, asuransi dan jasa konsultasi yang dapat dilakukan secara beriringan.

“Peran tersebut diberikan kepada LPEI agar mampu mendorong pertumbuhan ekspor nasional dan meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global,” ucapnya.

James menjelaskan, pelaku UMKM yang telah melakukan ekspor bisa mendapatkan pembiayaan dari LPEI. Sedangkan bagi UMKM yang belum melakukan ekspor, tapi sudah berorientasi ekspor, LPEI telah bersinergi dengan pemangku kepentingan seperti Kementerian Perdagangan (Kemendag), Ditjen Kekayaan Negara dan Bea Cukai untuk membantu para pelaku UMKM melalui berbagai program.

"Salah satunya adalah program CPNE atau Coaching Program for New Exporters, sehingga diharapkan para UMKM dapat melakukan ekspor, mampu mengelola bisnis lebih baik, dan memperkuat relasi," kata James.

Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Praseno Hadi mewakili Gubernur Sulawesi Utara berharap para UKM dapat memanfaatkan program yang digulirkan oleh LPEI.  “Saya mewakili Pemerintah Provinsi dan Gubernur Sulawesi Utara mengapresiasi LPEI yang telah berinisiatif untuk melatih UKM di wilayah Sulut untuk bisa ekspor," ucapnya.

CPNE merupakan salah satu program pelatihan ekspor jasa konsultasi LPEI yang bertujuan untuk menciptakan eksportir baru yang diselenggarakan secara berkala. Program tersebut dimulai sejak 2015 dan sudah melatih hampir 1.000 pelaku UMKM di Indonesia serta telah menghasilkan 70 eksportir baru.

Pada tahun ini, LPEI melakukan pelatihan ekspor untuk beberapa pelaku UMKM berorientasi ekspor di beberapa daerah, antara lain di  Solo, Bali, Medan, Kendal, Demak, Bandung. "Kali ini di Manado dan sekitarnya.''

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement