Selasa 28 Sep 2021 20:59 WIB

Pakar Ingatkan Jangan Kekurangan Kalsium, Ini Bahayanya

Kalsium berperan besar membantu pembekuan darah hingga menjaga kesehatan jantung.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nora Azizah
Kalsium berperan besar membantu pembekuan darah hingga menjaga kesehatan jantung.
Foto: Pixabay
Kalsium berperan besar membantu pembekuan darah hingga menjaga kesehatan jantung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kalsium berperan besar dalam membantu pembekuan darah, kontraksi otot, dan kesehatan jantung. Itu sebabnya memenuhi jumlah kebutuhan kalsium bagi tubuh amat penting. 

“Kalsium sangat penting untuk membentuk sel tulang baru dan juga menjaga kesehatan tulang, ini menjadi semakin penting seiring bertambahnya usia,” kata seorang ahli diet dan konselor makan bersertifikat yang berbasis di Manhattan, Brittany Modell dilansir Well and Good, Selasa (28/9).

Baca Juga

Sebelum berbicara tentang kalsium, kita juga harus memahami peran vitamin D. Sebab, kalsium dan vitamin D adalah pasangan kekuatan. Menurut National Osteoporosis Foundation (ODS), vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium dan fosfor yang membantu membangun dan memelihara tulang yang kuat.

“Selain vitamin D, kalsium juga bekerja dengan nutrisi lain untuk membangun kepadatan tulang, termasuk vitamin K, magnesium, dan potasium,” ujar Modell.

Menurut Academy of Nutrition and Dietetics, orang dewasa berusia 19 hingga 50 tahun membutuhkan setidaknya 1.000 mg kalsium per hari. Karena tulang menjadi lebih lemah dari waktu ke waktu, asupan yang disarankan untuk wanita di atas usia 50 dan pria di atas usia 70 adalah setidaknya 1.200 mg kalsium sehari.

Namun, kelebihan kalsium tidak selalu baik untuk tubuh. Menurut National Institutes of Health Office of Dietary Supplements (ODS), tingkat di mana tubuh menyerap kalsium turun drastis adalah ketika mengonsumsi lebih dari yang dibutuhkan tubuh. Penelitian menunjukkan kelebihan kalsium dapat menumpuk di jaringan tubuh yang dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti batu ginjal, sembelit, dan masalah jantung. 

Menurut ODS, orang dewasa antara usia 19 dan 50 tidak boleh mengunsumsi kalsium melebihi 2.500 miligram per hari. Kemudian, orang dewasa yang lebih tua harus membatasi konsumsi mereka pada 2.000 miligram.

Modell menguraikannya dengan menjelaskan bahwa kadar kalsium dalam darah diatur dengan ketat. Artinya, tulang akan melepaskan kalsium ke dalam darah apabila diet tidak menyediakan cukup kalsium. Kondisi itu bisa terjadi tanpa disadari dan menjadi salah satu cara tubuh mengatur diri sendiri.

Namun, jika tidak mendapatkan cukup kalsium, gejalanya mungkin mulai terlihat seiring waktu. Modell menyebutkan, hipokalsemia adalah bentuk kekurangan kalsium yang parah, yang sering menunjukkan berbagai gejala yang perlu diwaspadai atau dibicarakan dengan dokter. Tanda-tanda paling umum dari kekurangan kalsium, antara kram atau kelemahan otot, detak jantung tidak normal, mati rasa atau kesemutan di bagian jari, kehilangan memori atau kebingungan, kuku lemah atau rapuh, hingga mudah patah tulang.

“Makanan nabati, seperti sayuran berdaun hijau mungkin mengandung lebih sedikit kalsium secara keseluruhan, tetapi sebenarnya memiliki bioavailabilitas lebih banyak daripada produk susu. Penyerapan kalsium dari sayuran seperti sawi, kangkung, lobak, bok choy, dan brokoli bisa mencapai 60 persen,” kata Modell. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement