Rabu 29 Sep 2021 04:50 WIB

Tasbih, Dzikir yang Paling Mulia dan Amalan Penghuni Surga

Tasbih mempunyai banyak keutamaan bagi pembacanya

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Nashih Nashrullah
Tasbih mempunyai banyak keutamaan bagi pembacanya. Berdzikir. Ilustrasi
Foto: Thoudy Badai/Republika
Tasbih mempunyai banyak keutamaan bagi pembacanya. Berdzikir. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO— Berdzikir adalah amalan umat Islam agar selalu dapat mengingat Allah SWT. Bentuk bacaannya pun beragam, sesuai dengan yang diajarkan Nabi Muhammad SAW.

Namun, dari sekian banyak bacaan dzikir, ternyata ada bacaan yang ringan dan menempati derajat yang tinggi di sisi Allah SWT. Bacaan tersebut adalah kalimat tasbih atau “subhanallah.”  

Baca Juga

Dilansir dari Masrawy, seorang pendakwah Islam, Dr Amr Khaled, mengatakan bahwa ada penyebutan dzikir yang memiliki tempat yang tinggi di sisi Tuhan. Amalan itu adalah kalimat "subhanallah." Bacaan ini juga yang dilantunkan setiap makhluk di dunia. Allah SWT berfirman: 

تُسَبِّحُ لَهُ ٱلسَّمَٰوَٰتُ ٱلسَّبْعُ وَٱلْأَرْضُ وَمَن فِيهِنَّ ۚ وَإِن مِّن شَىْءٍ إِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِۦ وَلَٰكِن لَّا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ ۗ إِنَّهُۥ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا 

"Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Mahapenyantun lagi Mahapengampun." (QS Al Isra 44)   

Khaled menambahkan, melalui video yang dia posting di saluran YouTube-nya, bahwa orang-orang surga mengatakan bahwa Nabi SAW menyebut tasbih merupakan amalan penghuni surga. 

Memang tidak ada ibadah di surga, tetapi amalan ini adalah penghormatan dan kecintaan kepada Allah SWT.  

Kelebihan kalimat tasbih atau subhanallah berarti bahwa Dia sempurna dalam segala hal, bebas dari segala kekurangan, bebas dari segala cacat atau cacat. Ini juga menunjukkan rasa kesempurnaan yang telah diberikan kepada Allah yang Mahasempurna.  

Khalid menunjukkan bahwa orang memiliki penghormatan kepada Tuhan, derajat tertinggi dzikirnya adalah dengan mengatakan "subhanallah."  Rasulullah SAW bersabda: 

حَدَّثَنَا يَعْلَى بْنُ عُبَيْدٍ حَدَّثَنَا مُوسَى عَنْ مُصْعَبِ بْنِ سَعْدٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ كُنَّا جُلُوسًا عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَيَعْجِزُ أَحَدُكُمْ أَنْ يَكْسِبَ كُلَّ يَوْمٍ أَلْفَ حَسَنَةٍ فَسَأَلَهُ سَائِلٌ مِنْ جُلَسَائِهِ كَيْفَ يَكْسِبُ أَحَدُنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ كُلَّ يَوْمٍ أَلْفَ حَسَنَةٍ قَالَ يُسَبِّحُ مِائَةَ تَسْبِيحَةٍ فَيُكْتَبُ لَهُ أَلْفُ حَسَنَةٍ أَوْ يُحَطُّ عَنْهُ أَلْفُ خَطِيئَةٍ 

"Telah menceritakan kepada kami Ya'la bin 'Ubaid telah menceritakan kepada kami Musa, dari Mush'ab bin Sa'd, dari bapaknya  berkata, “Kami sedang duduk bersama Rasulullah SAW, kemudian beliau bersabda, "Apakah kalian tidak mampu mendapatkan seribu kebaikan setiap hari?" 

Kemudian ada seorang teman duduknya bertanya, "Bagaimana mampu salah seorang dari kami, Wahai Rasulullah untuk mendapatkan seribu kebaikan setiap hari?" beliau menjawab; "Bertasbih seratus kali (membaca subhanallaah/Mahasuci Allah) akan ditulis baginya seribu kebaikan atau dihapuskan darinya seribu kesalahan."  

 

Sumber: masrawy

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement