Selasa 28 Sep 2021 17:07 WIB

Sosialisasikan 3M Plus, Warga Depok Diminta Waspadai DBD

Langkah ini dilakukan untuk memutus penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Endro Yuwanto
Waspada DBD dan Covid-19 (ilustrasi)
Foto: republika
Waspada DBD dan Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok melalui Puskesmas melakukan sosialisasi terkait penerapan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan menutup, mengubur, dan menguras (3M) Plus. Hal tersebut sebagai langkah dalam memutus penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD).

"Kami minta warga untuk mewaspadai DBD yang banyak menjangkit di saat musim penghujan," ujar Kepala Puskesmas Cisalak Pasar (Cipas), Nunung Baitaningsih, di Puskesamas Cipas, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Senin (27/9).

Menurut Nunung, pihaknya gencar melakukan sosialisasi melalui media sosial. Selain itu, disampaikan imbauan kepada masyarakat melalui grup Whatsapp (WA). "Sosialisasi terus kami lakukan agar masyarakat semakin paham dan mulai menerapkan 3M Plus untuk kebersihan lingkungan demi mencegah penyakit DBD," terangnya.

Lanjut Nunung, kemudian juga dilakukan edukasi kepada masyarakat saat pelaksanaan pemantauan jentik berkala (PJB). Karena PJB ini dilakukan langsung ke rumah warga.

"Penerapan 3M Plus dilakukan dengan menguras tempat yang sering dijadikan penampungan air, menutup rapat-rapat tempat penampungan air. Serta memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD. Untuk plusnya, dengan mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk," jelas Nunung.

Sedangkan Puskesmas Pasir Gunung Selatan (PGS), Kecamatan Cimanggis, Kota Depok melakukan pemantauan jentik-jentik nyamuk dengan mengaktifkan kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik). Para Jumantik untuk mencari jentik nyamuk di tempat yang dapat menampung air saat musim penghujan.

"Kami maksimalkan peran kader Jumantik setiap RW untuk memantau perkembangan jentik nyamuk di tempat yang kerap tergenang air," ujar Kepala Puskesmas PGS Sulaeman Iskandar.

Sulaeman menyatakan, petugas Puskesmas bersama kader Jumantik melakukan pemeriksaan jentik berkala setiap satu kali dalam sepekan. Selain melakukan pemantauan, kader Jumantik juga memberikan edukasi dan mengajak masyarakat untuk ikut menjaga lingkungan.

Salah satunya dengan menerapkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan menutup, mengubur, dan menguras (3M) Plus. "Semua itu agar kita terbebas dari DBD,” tegas Sulaeman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement