Selasa 28 Sep 2021 13:56 WIB

Erick Thohir: PTPN Grup Berhasil Lakukan Efisiensi

PTPN grup berhasil merestrukturisasi utang yang berdampak pada efisiensi beban utang.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Menteri BUMN Erick Thohir memberikan paparannya secara daring saat menjadi pembicara pada acara Talkshow Bangkit Bareng yang diadakan dalam rangka HUT ke 26 Republika.co.id di Jakarta, Selasa (28/9/2021).
Foto: Republika/Edwin Putranto
Menteri BUMN Erick Thohir memberikan paparannya secara daring saat menjadi pembicara pada acara Talkshow Bangkit Bareng yang diadakan dalam rangka HUT ke 26 Republika.co.id di Jakarta, Selasa (28/9/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengapresiasi transformasi PT Perkebunan Nusantara (PTPN) grup. Erick menilai PTPN grup berhasil mengalami perbaikan kinerja pascarestrukturisasi.

"PTPN ini utangnya Rp 47 triliun, padahal yang namanya industri kebun, kelapa sawit, swasta itu untung, ini malah utang bukan hanya kepada Himbara, banyak bank internasional dan bank swasta juga," ujar Erick saat talkshow inspiratif bertajuk bangkit bareng yang diselenggarakan Republika di Jakarta, Selasa (28/9).

Baca Juga

Kata Erick, PTPN grup berhasil melakukan restrukturisasi utang yang berdampak pada efisiensi beban utang turun dari Rp 1.071 miliar menjadi Rp 762 miliar.

Erick menyampaikan Kementerian BUMN terus melakukan sejumlah langkah perbaikan, termasuk saat melakukan konsolidasi seluruh BUMN perkebunan. Erick menilai konsolidasi ini mendorong peningkatan efisiensi lantaran hanya ada satu direksi pada tiap anggota holding perkebunan. 

"Efisiensi ini hasilnya baik. Akhirnya dengan restrukturisasi terjadi, recofusing kepada sawit, pembangunan manajemen yang bagus yang tadinya targetnya rugi Rp 1,6 triliun sekarang bisa untung Rp 2,3 triliun," ungkap Erick. 

Erick juga melakukan recofusing lain dalam tubuh PTPN grup dengan mendirikam holding BUMN pabrik gula bernama SugarCo. Erick menyebut kehadiran SugarCo merupakan upaya pemerintah mewujudkan kemandirian gula konsumsi dalam negeri.

Baca juga : PTPN: Pendapatan Petani Tebu Harus Naik Jika Mau Swasembada

"Gula selama kita impor terus yang untuk konsumsi, bahkan ada permainan di sana-sini," lanjut Erick.

Erick telah mengecek langsung peningkatan kualitas rendemen tebu di Banyuwangi, Jawa Timur, dari yang semula empat sampai 5,5 persen menjadi delapan persen. Menurutnya, PTPN juga berkomitmen memberikan bibit unggul kepada petani secara gratis yang pada akhirnya akan menguntungkan PTPN lantaran gula petani akan diserap untuk PTPN. 

"Petani di Banyuwangi sangat senang dengan perbaikan yang ada, bahkan kita akan memberikan bantuan bibit gratis akhir tahun ini atau tahun depan supaya hasil dari pada tebu bagus," kata Erick menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement