Selasa 28 Sep 2021 06:40 WIB

Integrasi Pelindo untuk Tingkatkan Standardisasi Pelabuhan

Pemfokusan klaster-klaster bisnis akan meningkatkan kapabilitas dan keahlian.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Sosialisasi integrasi PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo I-IV terus dilakukan karena merger keempat BUMN pelabuhan tersebut semakin dekat.
Foto: istimewa
Sosialisasi integrasi PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo I-IV terus dilakukan karena merger keempat BUMN pelabuhan tersebut semakin dekat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sosialisasi integrasi PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo I-IV terus dilakukan karena merger keempat BUMN pelabuhan tersebut semakin dekat. Direktur Utama Pelindo II Arif Suhartono mengatakan integrasi keempat BUMN pelabuhan untuk meningkatkan konektivitas nasional dan standarisasi pelayanan Pelabuhan dan layanan logistik yang terintegrasi. 

"Saat ini pengelolaan pelabuhan di Indonesia dilakukan oleh 4 entitas BUMN. Kapabilitas dari masing-masing BUMN ini bisa berbeda baik dari sisi finansial, sumber daya manusia, maupun pengalaman yang mana hal ini berdampak pada perbedaan output pelayanan yang diberikan," kata Arif dalam pernytaan tertulisnya, Selasa (28/9). 

Sementara itu, Direktur Utama Pelindo I mengatakan integrasi tersebut juga merupakan milestone perjalanan pelabuhan di Indonesia. Selain itu juga merupakan rencana strategis dari pemerintah selaku pemegang saham untuk membuat layanan pelabuhan menjadi lebih baik.

"Rencana akan berperan besar dalam pengembangan kepelabuhan nasional untuk kita lebih bisa bersaing dengan kompetitor dari mancanegara,” tutur Prasetyo.

Sosialisasi integrasi Pelindo dilakukan juga untuk meminta dukungan agar proses merger dapat berjalan lancar. Direktur Utama Pelindo III Boy Robyanto mengharapkan proses merger tersebut juga memerlukan dukungan dari asosiasi pelabuhan. 

"Karena dengan dukungan teman-teman asosiasi dan stakeholders, proses integrasi ini akan berjalan lebih lancar,” ujar Boy. 

Dalam proses merger tersebut, nantinya PT Pelindo II (Persero) akan bertindak sebagai surviving entity atau perusahaan penerima penggabungan. Setelah merger, nama perusahaan hasil penggabungan menjadi PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo.  

Direktur Utama Pelindo IV Prasetyadi mengatakan mengencana proses merger Pelindo sudah didiskusikan sejak lama. Rencana tersebyt baru dapat terealisasi saat ini dikarenakan pemerintah selaku pemegang saham perlu melakukan sejumlah persiapan. 

"Pemerintah memerlukan waktu, pertimbangan, kajian yang cermat, dan hati-hati untuk merealisasikan integrasi ini," ungkap Prasetyadi. 

Direktur Operasi dan Komersial Pelindo III Putut Sri Muljanto mengatakan meskipun tidak ada ada merger, sistem pasti akan berubah untuk bisa lebih baik. Seperti beberapa pelabuhan saat ini belum beroperasi 24 jam akan dapat melayani selama 24 jam.  

“Jadi tentunya akan ada perubahan teknologi, perubahan sistem, perubahan alat-alat, dan lainnya yang tentunya baik bagi kita semua dan logistic cost di Indonesia,” kata Putut. 

Setelah terintegrasi, Pelindo akan membentuk empat klaster bisnis atau subholding untuk anak perusahaan-anak perusahaan yang dimiliki oleh Pelindo I-IV. Subholding dibentuk berdasarkan kategori bisnis yaitu peti kemas, nonpeti kemas, logistik dan interland development, serta marine, equipment, and port services.  

“Pemfokusan klaster-klaster bisnis akan meningkatkan kapabilitas dan keahlian yang akan berdampak pada peningkatan kepuasan pelanggan, melalui kualitas layanan yang lebih baik dan peningkatan efisiensi dalam penggunaan sumber daya keuangan, aset, dan SDM,” ungkap Putut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement