Selasa 28 Sep 2021 05:21 WIB

Atalia Kamil Ajak Warga Jadi Orang Tua Asuh Anak Yatim

Baru 2.500 anak terdampak Covid-19 yang mendapatkan bantuan dari program pembedayaan.

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Kamil
Foto: Edi Yusuf/Republika
Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Jawa Barat, Atalia Praratya Ridwan Kamil mengajak warga menjadi orang tua asuh bagi anak yatim piatu yang kehilangan orang tua karena Covid-19. Ada 6.000 hingga 7.000-an anak di Jabar yang kehilangan orang tua karena Covid-19.

"Masih banyak anak yatim yang masih perlu dibantu karenanya melalui program wali asuh yang akan kick off besok (hari ini), masyarakat Jabar bisa terlibat agar nanti anak tidak ada yang tidak mendapatkan hak tumbuh kembangnya secara maksimal," kata Atalia dalam JAPRI (Jabar Punya Informasi) bertema "Inspirasi Anak Yatim" di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (28/9).

Atalia menyebutkan, dari 6-7 ribu anak korban Covid-19, baru 2.500 anak di antaranya yang akan mendapatkan bantuan melalui program Pemberdayaan dan Perlindungan Anak Yatim, Piatu, dan Yatim Piatu Dampak Covid-19. Pemprov Jabar rencananya memulai program tersebut pada Selasa (28/9).

Ada tiga tahap dalam program tersebut, yakni jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Atalia menjelaskan, salah satu kegiatan dalam program tersebut yaitu mengumpulkan wali asuh bagi anak yatim, piatu, dan yatim piatu, terdampak Covid-19.

Ia mengajak masyarakat untuk berkolaborasi dengan pemerintah membantu pemenuhan kebutuhan anak-anak tersebut. Menurut Atalia, anak yang kehilangan orang tua karena Covid-19 memiliki beberapa masalah psikologis seperti depresi dan emosi yang tidak stabil.

Karenanya, menjadi tugas bersama untuk mengembalikan secara psikis agar anak tersebut tidak terus merasakan kehilangan yang prosesnya butuh waktu cukup lama. "Selain itu perlu juga semua pihak membantu menyejahterakan anak-anak kita dan memberikan yang terbaik untuk mereka," katanya.

Penanganan terhadap anak yatim, piatu, dan yatim piatu menjadi perhatian PKK Jabar. Atalia mengatakan, PKK bekerja sama dengan Disdukcapil Jabar melakukan pendataan.

Selain itu, Program Dasawisma dan PAAR (Pola Asuh Anak dan Remaja) juga terus dijalankan oleh setiap kader PKK yang fokus pada anak yatim, piatu, dan yatim piatu. "Kemudian kita punya program kencleng yatim, Ojek Makanan Balita (Omaba) hingga wali bagi yang menghubungkan orang tua asuh seperti perjodohan," ujarnya.

Setiap anak, kata dia, memiliki hak untuk mendapatkan perlindungan, kasih sayang, termasuk kehangatan keluarga di dalamnya. Karena itu, dia mengajak semua orang bersama-sama mendukung program tersebut. "Agar anak-anak yatim mendapatkan haknya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement