Senin 27 Sep 2021 22:35 WIB

Magetan Kembangkan Pariwisata Berbasis Alam dan Budaya

Pemkab Magetan terus mendorong pengembangan dan penataan objek wisata alam.

Magetan Kembangkan Pariwisata Berbasis Alam dan Budaya (ilustrasi).
Foto: Antara/Siswowidodo
Magetan Kembangkan Pariwisata Berbasis Alam dan Budaya (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,MAGETAN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan, Jawa Timur terus berupaya untuk mengembangkan dan mewujudkan pariwisata yang berbasis alam, budaya, dan kerajinan guna meningkatkan kesejahteraan warganya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Magetan Joko Trihono mengatakan kebijakan pembangunan pariwisata di Magetan didasari pada Perda Kabupaten Magetan Nomor 6 Tahun 2016 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Magetan.

"Berdasarkan perda tersebut, kepariwisataan Magetan diarahkan sesuai visi untuk terwujudnya kepariwisataan berbasis alam, budaya, dan kerajinan. Upaya itu dilakukan secara terpadu, lestari, berdaya saing, unggul, kreatif, dan berakhlak mulia untuk kesejahteraan masyarakat," ujar Joko Trihono di Magetan, Senin (27/9) dalam peringatan Hari Pariwisata Sedunia tahun 2021.

Sesuai perda tersebut, Pemkab Magetan terus mendorong pengembangan dan penataan objek wisata alam yang banyak terdapat di daerahnya untuk berinovasi menyesuaikan dengan kondisi pandemi saat ini da berorientasi pada kelestarian lingkungan. Sisi lain, pengembangan tersebut juga sejalan dengan tema Hari Pariwisata Sedunia yang diperingati setiap tanggal 27 September, yakni "Tourism for Inclusive Growth" atau Pariwisata untuk Pertumbuhan Inklusif.

Tema itu dipilih untuk meningkatkan kemampuan membangun pariwisata secara inklusif dan berperan dalam menciptakan pariwisata yang bertanggung jawab serta memberikan kesempatan kepada semua orang untuk bisa berwisata di masa pandemi. Joko Trihono menambahkan dalam momentum peringatan Hari Pariwisata Sedunia pihaknya juga memberikan informasi dan mendorong para pelaku usaha maupun wisatawan di Magetan untuk bersama mewujudkan wisata yang bersih, sehat, selamat, dan beroprientasi pada lingkungan yang berkelanjutan dengan memiliki sertifikat CHSE atau "Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability".

Adapun, sertifikat itu untuk pelaku usaha pariwisata, destinasi pariwisata, dan produk pariwisata lainnya. "Dengan sertifikat ini diharapkan ada jaminan kepada wisatawan terhadap kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan dalam berwisata," katanya.

Pada kesempatan yang sama, pihaknya juga menegaskan akan pentingnya peran sektor pariwisata dalam masyarakat sebagai daya pengungkit nilai sosial, budaya, politik, serta ekonomi di suatu daerah.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement