Senin 27 Sep 2021 15:59 WIB

Pefindo Beri Peringkat Obligasi Waskita idAAA(gg)

Waskita Karya akan menerbitkan obligasi senilai Rp 1,77 triliun.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Logo PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)
Foto: https://pefindo.com/
Logo PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat idAAA(gg) untuk rencana obligasi PT Waskita Karya (Persero) Tbk yang akan diterbitkan senilai Rp 1,77 triliun. Sekitar Rp 112 miliar dari usulan obligasi tersebut akan dijamin oleh PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) atas nama pemerintah Indonesia dan selebihnya dijamin oleh pemerintah. 

Dana hasil penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk membiayai kembali (refinancing) obligasi Perseroan yang jatuh tempo pada September 2021. Selain itu, dana juga akan digunakan untuk modal kerja. Surat utang dengan peringkat idAAA memiliki peringkat tertinggi yang diberikan oleh Pefindo. 

"Kapasitas emiten untuk memenuhi keuangan jangka panjangnya serta komitmen atas jaminan utang tersebut lebih unggul dibandingkan dengan emiten Indonesia lainnya. Akhiran (gg) dalam peringkat artinya mendapat jaminan dari pemerintah," kata Analis Pefindo, Yogie Surya Perdana dan Aryo Perbongso, dalam risetnya dikutip Senin (27/9).  

Peringkat tersebut mencerminkan peran penting emiten bersandi WSKT ini bagi pemerintah. Peringkat juga mencerminkan posisi pasar yang kuat di sektor konstruksi, dan manfaatnya sebagai perusahaan konstruksi besar milik negara. Namun, peringkat dibatasi oleh likuiditas yang lemah dan leverage yang tinggi di samping lingkungan bisnis yang bergejolak di sektor konstruksi.

Peringkat dapat ditingkatkan jika WSKT secara signifikan meningkatkan leverage dan cakupan layanan utang secara berkelanjutan didukung oleh jaminan kontrak yang kuat, memberikan visibilitas pendapatan selama beberapa tahun ke depan. Namun, peringkat dapat diturunkan jika dukungan pemerintah terhadap WSKT melemah. 

Akses yang jauh lebih lemah ke pendanaan eksternal, terutama dengan bank milik pemerintah juga dapat memicu penurunan peringkat karena akan mengurangi kemampuan WSKT untuk menjalankan kegiatan operasionalnya. Akses yang lebih lemah ke pendanaan eksternal juga akan membuat WSKT menghadapi risiko likuiditas dan pembiayaan kembali. 

"Peringkat juga dapat diturunkan jika WSKT terus menerus gagal memenangkan kontrak baru yang memadai, mengakibatkan visibilitas pendapatan yang tidak memadai," kata Yogie dan Aryo. 

Pada saat yang sama, Pefindo juga menegaskan peringkat idBBB untuk WSKT, Obligasi Berkelanjutan II, Obligasi Berkelanjutan III, dan Obligasi Berkelanjutan IV pada. Adapun prospek untuk peringkat perusahaan adalah stabil.

Obligor dengan peringkat idBBB memiliki kapasitas yang memadai untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya dibandingkan dengan obligasi Indonesia lainnya. Namun, kondisi ekonomi yang buruk atau keadaan yang berubah cenderung melemahkan kapasitasnya untuk memenuhi keuangannya komitmen.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement