Sabtu 25 Sep 2021 17:15 WIB

Kasus Harian Covid-19 di Korea Selatan Capai 3.000

Kenaikan kasus dipicu oleh liburan tiga hari pada pekan ini.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Seorang pekerja medis mengenakan alat pelindung diri untuk pengujian COVID-19 di tempat pengujian virus corona di Seoul, Korea Selatan, Senin, 12 Juli 2021
Foto: AP/Lee Jin-man
Seorang pekerja medis mengenakan alat pelindung diri untuk pengujian COVID-19 di tempat pengujian virus corona di Seoul, Korea Selatan, Senin, 12 Juli 2021

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Infeksi harian Covid-19 di Korea Selatan mencapai 3.000 untuk pertama kalinya. Kenaikan jumlah kasus dipicu oleh liburan tiga hari pada pekan ini.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan, Korea Selatan mencatat 3.273 kasus virus Corona pada Jumat (24/9). Jumlah tersebut melampaui titik tertinggi sehari sebelumnya, sehingga total kasus menjadi 298.402 infeksi dengan 2.441 kematian.

Baca Juga

Kasus baru yang ditularkan di dalam negeri menyumbang sebanyak 3.245. Sementara 28 lainnya merupakan kasus impor. Lebih dari 77 persen kasus teridentifikasi di Seoul dan daerah sekitarnya.

"Kami memperkirakan lonjakan perjalanan selama liburan Thanksgiving, serta peningkatan kontak orang ke orang, bisa menjadi alasan utama peningkatan tajam," kata Direktur KDCA Jeong Eun-kyeong.

Jeong mengatakan, varian Delta yang sangat menular telah berkontribusi pada lonjakan infeksi. Menurutnya, infeksi harian dapat terus melonjak selama satu atau dua minggu ke depan. Dia mendesak orang untuk menunda atau membatalkan pertemuan pribadi selama periode tersebut.

KDCA melaporkan, tingkat kematian dan jumlah kasus parah tetap relatif rendah dan stabil, masing-masing 0,82 persen dan 339. Hal ini karena vaksinasi difokuskan pada lansia yang berisiko tinggi terkena infeksi parah. Pada  Jumat, 73,5 persen dari populasi telah menerima setidaknya satu dosis vaksin. Sementara dengan hampir 45 persen telah menerima vaksin lengkap.

Jumlah tes virus Corona melonjak lebih dari 50 persen menjadi 227.874 dari seminggu sebelumnya. Pihak berwenang mendesak mereka yang kembali dari liburan untuk menjalani tes, termasuk jika mereka mengalami gejala paling ringan yang mirip dengan Covid-19. Pihak berwenang berharap mereka dapat melakukan tes sebelum kembali bekerja.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement