Jumat 24 Sep 2021 23:34 WIB

KPU Apresiasi Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan di Sukabumi

DP3 sebagai sarana pendidikan pemilih berkelanjutan dan kepedulian masyarakat

Rep: riga nurul iman/ Red: Hiru Muhammad
Petugas meoperasionalkan komputer saat merilis program Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan secara daring di Gedung KPU, Jakarta, Jumat (20/8/2021). Komisi Pemilihan Umum (KPU) merilis program Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan guna meningkatkan partisipasi pemilih serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk terlibat dalam proses pemilu maupun pemilihan tumbuh dan berkembang mulai dari desa.
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Petugas meoperasionalkan komputer saat merilis program Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan secara daring di Gedung KPU, Jakarta, Jumat (20/8/2021). Komisi Pemilihan Umum (KPU) merilis program Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan guna meningkatkan partisipasi pemilih serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk terlibat dalam proses pemilu maupun pemilihan tumbuh dan berkembang mulai dari desa.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Kota Sukabumi meresmikan peluncuran Desa/Kelurahan Peduli Pemilu dan Pemilihan (DP3). Peluncuran DP3 ini langsung dilakukan oleh Ketua KPU Republik Indonesia Ilham Saputra di Balai Kota Sukabumi, Jumat (24/9).

Sebelum lauching dilakukan penandatanganan nota kesepahaman bersama antara Pemkot Sukabumi dengan KPU Kota Sukabumi tentang kemitraan dalam rangka meningkatkan kapasitas, peran dan partisipasi Pemilih melalui program DP3. Momen ini juga dihadiri Ketua KPU Jabar Rifqi Ali Mubarok, Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, dan Ketua KPU Kota Sukabumi Sri Utami

'' Penandatanganan nota kesepahaman dan launching desa/kelurahan peduli pemilu dan pemilihan ini merupakan rencana strategis KPU,'' ujar Ketua KPU Kota Sukabumi, Sri Utami. Upaya ini untuk mendorong masyarakat pemilih agar mandiri, kritis, bertanggungjawab dan tumbuh kesadaran dalam berpartisipasi aktif di pemilu dan pemilihan 2024.

DP3  sebagai sarana pendidikan pemilih berkelanjutan dan berkesinambungan untuk membangun pengetahuan kepedulian masyarakat. Terutama meningkatkan partisipasi masyarakat pada pemilu dan pemilihan akan datang.

Langkah awal kerjasama dengan Kelurahan Gunungparang Kecamatan Cikole. '' Alhamdulillah lurah responsif dan kooperatif dengan himpun 25 kader akan jadi corong sosialisasi sukseskan pemilu dan pemilihan 2024,'' imbuh Sri.

Sri mengungkapkan, partisipasi pemilih di Kota Sukabumi berhasil melebihi target nasional. Pada pemilu 2014 mencapai 79 persen, pada pilkada 2018 sebesar 78 persen dan pemilu 2019 sebesar 86 persen. Artinya menunjukkan keberhasilan bukan hanya KPU melainkan kerjasama semua pihak terutama dengan pemkot.

Ketua KPU Jabar Rifqi Ali Mubarok menambahkan, KPU memberi apresiasi Kota Sukabumi melaksanakan DP3 untuk tingkat perkotaan dengan kolaborasi bersama pemkot. Hal ini jadi contoh kolaborasi KPU dan pemerinta persiapkan pelaksanaan pemilu 2024.

'' Kami apresisasi kegiatan mewujudkan DP3 yang diinisiasi KPU Kota Sukabumi dan Pemkot Sukabumi,'' kata Ketua KPU RI Ilham Saputra. Berharap dapat menciptakan pemilih rasional, tidak mau disuap dan tidak mau disogok uang karena memilih berdasarkan visi dan misi pasangan calon.

Ilham berharap DP3 ini menciptakan ritual demokrasi kondusif dan subtansial sebagai tujuan bersama. Sehingga Pemilu 2024 selain partisipasi tinggi dan menciptakan pemimpin terbaik.

Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menuturkan, ritual demokrasi pada 2024 akan berbeda dengan periode sebelumnya. Sebab telah menjadi keputusan dilaksanakan serentak pemilu Febtuari 2024 dan pilkada provinsi, kota/kabupaten pada November 2024.

'' Tantangan luar biasa khususnya bagi penyelenggara dari siapkan teknis maupun kualitas pelaksanaan ini merupakan pertaruhan dari penyelenggara pemilu,'' ungkap Fahmi. Bersyukur melaksanakan kerjasama DP3, dalam rangka siapkan proses demokrasi yang menghantarkan sisi teknis dan kualitas lebih baik dibandingkan periode atau tahun sebelumnya.

Hal ini lanjut Fahmi, dalam kerangka memberikan kepada warga bagaimana peningkatan kapasitas, peran serta masyarakat dan peningkatan partisipasi masyarakat. Ketika kapasitas, peran serta dan partisipasi naik maka ujungnya demokrasi yang kondusif di wilayah.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement