Jumat 24 Sep 2021 13:14 WIB

Perguruan Tinggi Dinilai Perlu Kurikulum Sesuai Generazi Z

Kampus perlu bersama-sama mengubah kurikulum dan menyesuaikan dengan kebutuhan zaman.

Mendidik Generasi Z rep ngaji
Foto: republika
Mendidik Generasi Z rep ngaji

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Budi Djatmiko menilai, perguruan tinggi perlu menyiapkan kurikulum, dosen, dan pengajar, yang sesuai keinginan dan kebutuhan generasi Z. Pada 2045, di usia ke-100 tahun, Indonesia akan memiliki 80 persen generasi milenial dan 20 persen generasi Z.

"Tanggung jawab kita bersama yakni memenuhi segala kebutuhan generasi Z yang merupakan manusia digital murni," katanya dalam pernyataan di Jakarta, Jumat (24/9).

Budi Djatmiko menyampaikan misi dari Presiden Joko Widodo yakni terciptanya Indonesia yang mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong. "Dari sini kita perlu bicara mengenai peningkatan kualitas manusia Indonesia, karena kita memang berada di posisi dunia pendidikan, khususnya pendidikan tinggi," katanya.

Karena itu, kata dia, kualitas manusia Indonesia itu harus bertakwa, beriman, ber-Ketuhanan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, kreatif, mandiri, terampil juga kompeten. Dengan kondisi tersebut, ia menegaskan lagi agar perguruan tinggi bersama-sama mengubah kurikulum dan menyesuaikan dengan kebutuhan zaman.

Dewasa ini, kata dia, kebiasaan-kebiasaan lama menjadi sebuah kepraktisan dengan tujuan menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul. "Semoga kita bersama-sama bisa bergandengan tangan, APTISI ke depan bisa memberikan yang terbaik pada pendidikan tinggi di Indonesia, juga bisa saling membantu perguruan tinggi di Indonesia dan siap menghadapi era industri 4.0 dan masyarakat 5.0," katanya.

Budi Djatmiko sebagai Ketua Umum Aptisi masa bakti 2021-2025 telah dilantik pada Rabu (22/9) di Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM), Bandung, Jawa Barat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement