Sabtu 25 Sep 2021 00:06 WIB

Mahasiswa UGM Teliti Potensi Alga dan Kopi Cegah Covid

Alga coklat memiliki senyawa aktif yang bisa menghambat proses replikasi virus

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi virus corona.
Foto: Pixabay
Ilustrasi virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sekelompok mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) meneliti potensi alga coklat (Ecklonia cava) sebagai antivirus. Mereka memilih alga coklat karena memiliki senyawa aktif yang bisa menghambat proses replikasi virus.

Mereka adalah Mumu Mujtahid Fatwa, Lusiana Dwi Setiya Rini, Anadea Salsabilla Rahma dan  Kintan dari MIPA. Ketua tim, Mumu mengatakan, mereka meneliti melalui simulasi interaksi senyawa aktif alga coklat dengan protein covid serta metode docking.

Baca Juga

Penelitian didasari kehadiran covid yang terus bermutasi. Mereka mengembangkan penelitian ganggang coklat yang memiliki senyawa aktif, dan bisa menginhibisi replikasi karena terjadi interaksi dengan enzim 3CL (Pro) dari virus SARS-CoV.

"Mengetahui terjadinya persamaan susunan enzim dari SARS-CoV dengan SARS-CoV-2, kami meneliti interaksi senyawa aktif dari ecklonia cava dengan protein target SARS-CoV-2 menggunakan metode molecular docking," kata Mumu, Jumat (24/9).

Mereka meneliti di bawah bimbingan Mokhammad Fajar Pradipta. Pemilihan metode molecular docking karena dapat melakukan prediksi efektivitas interaksi molekul secara komputasi, sehingga mengurangi resiko kegagalan dan biaya lebih sedikit.

Mumu menuturkan, alga coklat tidak cuma keberadaannya yang cukup melimpah di Indonesia. Tapi, memang telah diidentifikasi sebagai sumber senyawa bioaktif yang beragam dan memiliki potensi baik dalam bidang farmasi maupun biomedis.

Alga jenis ini banyak diteliti karena efek medisinal dari komponen aktif yang meliputi carotenoid, fucoidan dan phlorotannin. Setelah mengelompokan senyawa aktif dari bahan itu sesuai dengan potensi inhibisi, diperoleh tiga kandidat.

"Yaitu eckol, 2-phloroeckol dan dieckol yang digunakan dalam proses interaksi dengan protein target menggunakan metode molecular docking," ujar Mumu.

Hasilnya, interaksi molecular docking molekul mampu menghambat protein target 3CL Pro SARS-CoV-2 dengan ligan kandidat baik eckol, 2-phloroeckol dan dieckol. Menunjukkan afinitas tinggi terhadap binding pocket 3CL protease SARS-CoV-2.

Free binding energy minimum yang diperoleh meliputi -3,15 kkal/mol, -4,80 dan -6,94 kkal/mol. Dieckol memiliki free binding energy minimum -6,94 kkal/mol, sehingga bisa sebagai obat yang memiliki kesesuaian antiviral dan antimalaria.

Dieckol memiliki inhibisi baik, dan telah dianalisis dengan penyesuaian ikatan yang terlibat antiviral dan antimalaria. Ada kemiripan merepresentasi senyawa aktif itu dapat diteliti dengan uji pre-klinis memantau aktivitas inhibisi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement