Jumat 24 Sep 2021 06:35 WIB

TNI AL Siapkan SDM untuk Kapal Perang Baru

TNI AL pun menambah kuota taruna AAL dari 100 orang bertambah menjadi 180 orang.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Agus Yulianto
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono (kiri) memberikan bantuan sosial berupa sembako kepada para petugas pemakaman Covid-19.
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono (kiri) memberikan bantuan sosial berupa sembako kepada para petugas pemakaman Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengatakan, pihaknya menambah lokasi satuan pendidikan dan kuota taruna Akademi Angkatan Laut (AAL). Yudo menjelaskan, hal ini dilakukan untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) atau awak kapal perang yang andal.

Untuk diketahui, baru-baru ini pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Pertahanan (Kemhan) meneken kerja sama dengan perusahaan asal Inggris, Babcock. Kesepakatan itu berupa lisensi desain kapal fregat. 

"Tentunya dari situ, saya menyiapkan prajurit-prajurit untuk pelaksanaanya. Sehingga, nanti dalam waktu tiga sampai empat tahun, kapal fregat itu jadi, awak kita sudah siap untuk mengawaki," kata Yudo di KRI Semarang-594, Kamis (23/9).

Yudo menilai, Kodiklatal di Surabaya tidak mampu bila harus mendidik 5.000 prajurit TNI AL sekaligus. Oleh karena itu, dia membentuk satuan pendidikan baru yang berlokasi di Sorong, Makassar, dan Tanjung Uban. 

Pasalnya, dia tidak ingin prajurit yang mengawaki kapal perang baru disiapkan secara mendadak. "Dari sekarang ini sudah saya kembangkan untuk perekrutan maupun tempatnya satuan pendidikan kita," ujarnya.

Baca juga : TNI-Polri Siap Evakuasi Warga yang Ingin Keluar dari Kiwirok

Sementara itu, salah satu upaya menyiapkan personel TNI AL yang andal, dirinya menambah jumlah kuota bagi taruna AAL. Sebelumnya, Yudo mengungkapkan, kuota taruna AAL hanya 100 orang dan kini sudah bertambah menjadi 180.

"Ini juga dalam rangka menyongsong itu (alutsista baru), karena kita tahu bahwa Kemhan sudah kontrak kapal-kapal penambahan kapal yang jumlahnya banyak," jelas dia.

Lebih lanjut Yudo menuturkan, sejak awal menjabat sebagai KSAL, dia telah menyampaikan alutsista apa saja yang dibutuhkan kepada Kemhan. "Menhan merencanakan sesuai dengan program perencanaan ke depan, kita akan didukung atau dibangunkan, dibelikan dengan ToT (Transfer of Technology) kapal-kapal perang yang baru," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, Indonesia dan Inggris meneken kerja sama pertahanan melalui lisensi desain kapal fregat Arrowhead 140 (AH140), Kamis (16/9). Kesepakatan itu terjalin antara perusahaan dirgantara, pertahanan dan keamanan asal Inggris, Babcock, dan PT PAL Indonesia (Persero). 

Lisensi desain akan memungkinkan PT PAL untuk membangun dua fregat Arrowhead 140 di Indonesia dengan modifikasi khusus untuk Angkatan Laut Indonesia. Adapun fregat adalah jenis kapal perang ringan dengan kecepatan tinggi dan kemampuan manuver yang dilengkapi teknologi militer canggih terkini.

Perjanjian tersebut ditandatangani pada acara Defense and Security Equipment International (DSEI) 2021 di London di dalam kapal AL Inggris HMS Argyll, oleh David Lockwood, CEO Babcock, dan Kaharuddin Djenod, CEO PT PAL. Acara ini disaksikan oleh Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto dan Menhan Inggris Ben Wallace.

Baca juga : MKD Didesak Segera Berhentikan Azis Syamsuddin

“Di masa depan kedua angkatan laut kita akan mengoperasikan kapal fregat terkemuka di dunia dan akan bekerna sama erat untuk melindungi kepentingan bersama kita di seluruh dunia,” kata Wallace dalam keterangan tertulis Kedutaan Besar Inggris di Jakarta yang diterima Republika, Jumat (17/9).

Desain dasar Arrowhead 140 dapat dikonfigurasi untuk memenuhi berbagai persyaratan angkatan laut. Dengan dukungan Babcock, PT PAL sekarang akan merancang modifikasi yang diperlukan untuk mengkonfigurasi Arrowhead 140 untuk Indonesia.

“Hari ini adalah momen yang sangat menarik bagi Babcock dan program ekspor fregat kami, karena kami menandatangani lisensi desain dengan PT PAL untuk dua fregat baru untuk Angkatan Laut Indonesia,” kata Lockwood. 

“Bekerja dengan rekan-rekan kami di Indonesia, kontrak ini akan membuat fregat Arrowhead 140 dibangun di Indonesia, oleh tenaga kerja lokal, berkontribusi langsung pada nilai sosial dan ekonomi komunitas pembuat kapal yang berdaulat dan negara secara keseluruhan,” katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement