Jumat 24 Sep 2021 05:59 WIB

Airlangga Pedomani Dakwah Yaqowiyu Ki Ageng Gribig 

Dakwah Yaqowiyu Ki Ageng Gribig diteladani Airlangga.

Airlangga hadiri acara Haul Ki Ageng Gribig di Klaten, Jateng, Kamis (23/9).
Foto: Dok Republika
Airlangga hadiri acara Haul Ki Ageng Gribig di Klaten, Jateng, Kamis (23/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Metode dakwah Yaqowiyu yang diwariskan tokoh ulama Jawa Tengah Ki Ageng Gribig, dilestarikan dan dijadikan pedoman hidup oleh salah satu dzurriyah (keturunan) yakni Airlangga Hartarto. Ki Ageng Gribig sebagai ulama mempunyai strategi dakwah yang unik, salah satunya adalah membagikan apem kepada masyarakat sambil membawa wirid Yaqowiyu.

"Metode dakwah apem Yaqowiyu senantiasa kami lestarikan dan tentu diceritakan dalam keluarga kami, sampai anak dan cucu, ini sebagai pedoman hidup bahwa dalam mendampingi masyarakat, terutama untuk mengajak kepada kebaikan beragama kita harus menggabungkan hal yang illahiyah, hubungan kepada Allah, budaya masyarakat sekitar, dan membantu kebutuhan ekonomi masyarakat," kata Airlangga pada acara Haul Ki Ageng Gribig di Klaten, Jateng, Kamis (23/9). 

Baca Juga

Airlangga menjelaskan dakwah apem Ki Ageng Gribig yang senantiasa dijaga keluarganya kemudian ditafsirkan menjadi warisan nilai-nilai luhur. 

Kata APEM kemudian diturunkan menjadi beberapa nilai. A artinya Akar sejarah yang kuat, berarti menjaga tradisi, budaya, dan para pahlawan bangsa. P artinya Persatuan dan kesatuan, yaitu menjaga, menanamkan nilai-nilai toleransi untuk menjaga kerukunan, kemajemukan, dan kebhinekaan. E artinya Ekonomi kerakyatan, pembangunan ekonomi haruslah dipusatkan untuk kemakmuran rakyat dan ini termasuk di dalamnya tradisi membuat apem mendorong usaha menengah kecil untuk memproduksi di dalam negeri, di Klaten dan dikonsumsi oleh Klaten juga, ini suatu hal yang luar biasa. M artinya Masyarakat yang maju, beragama, dan berakhlaqul karimah, terciptanya masyarakat yang maju berilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan iman dan takwa kepada Allah SWT, berbudi pekerti luhur, sehingga terwujudnya peradaban yang ideal. 

"Nilai-nilai APEM inilah yang menjadi garis perjuangan saya di manapun saya berada dan ini menjadi amanah keluarga untuk dijalankan dan diemban," jelas Airlangga. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini menceritakan bahwa Mbahnya, Ki Ageng Gribig, semasa hidupnya turut serta menyebarkan agama, berjuang melawan penjajahan, dan berjuang untuk rakyat Indonesia. Hal ini yang kemudian menjadi inspirasi bagi Airlangga dan berniat untuk melanjutkan perjuangan Mbahnya. 

"Saya juga minta restu dan doa, semoga tetap teguh menjaga nilai-nilai yang diajarkan oleh si Mbah Ki Ageng Gribig dan juga Insya Allah selamat dalam menjalankan amanah dan dalam juga memerangi pandemi Covid dan mengembalikan ekonomi, sehingga masyarakat bisa sejahtera," katanya. 

Dalam Haul Ki Ageng Gribig yang digelar di komplek makam Ki Ageng Gribig ini turut hadir Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Habib Syekh Abdul Qodir Assegaf, Habib Umar Muthohar, dan Kyai dan Gus se-Jawa Tengah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement