Selain itu, capaian jumlah policy brief dari tahun 2016-2021 juga cenderung meningkat. Di 2020/2021 Unisa Yogyakarta sudah menghasilkan 10 policy brief. Berkaitan dengan hal ini, Warsiti memandang perlu adanya program pelatihan bagi dosen dalam penyusunan policy brief. Termasuk meningkatkan penelitian dosen dengan tema sesuai dengan isu-isu terkini yang dihadapi oleh masyarakat, serta menyusun kebijakan bahwa luaran penelitian dosen dapat berupa policy brief.
Semangat dosen yang tinggi juga berdampak pada hibah penelitian. Capaian penelitian dosen dengan biaya luar negeri di 2020/ 2021, kata rektor, terjadi kenaikan dari tahun-tahun sebelumnya. Keberhasilan dosen dalam mendapatkan hibah penelitian luar negeri, menurutnya, tidak bisa lepas dari reputasi universitas, kompetensi dan kualifikasi dosen.
Sedangkan, jumlah penelitian dosen dengan biaya dalam negeri di tahun ini sebesar 79 penelitian. Hasil tersebut diakui turun 16,84 persen jika dibandingkan dengan capaian di 2019/ 2020 sebesar 113 penelitian. Penurunan ini, kata Warsiti, disebabkan adanya peningkatan klaster Unisa Yogyakarta yang sebelumnya dari klaster binaan menjadi klaster madya.
Sedangkan dari sisi mahasiswa, pada tahun akademik 2019/2020, jumlah prestasi yang ditorehkan mahasiswa Unisa turun dari 100 ke 21 prestasi di tingkat nasional akibat dampak dari pandemi Covid-19.
Namun, di tahun akademik 2020/2021 ini justru terjadi peningkatan prestasi di tingkat nasional yakni di angka 43 dari tahun sebelumnya. Sedangkan, prestasi di tingkat internasional pada tahun akademik 2020/2021 ini turun dari tahun sebelumnya yakni dari 34 ke 24 prestasi.
Unisa Yogyakarta melaksanakan wisuda bagi 369 mahasiswanya. Dalam wisuda kali ini, raihan Indeks prestasi kumulatif (IPK) program pasca sarjana tertinggi tercatat 3,9 dengan rata-rata IPK program pasca sarjana sebesar 3,87. Sedangkan, IPK tertinggi untuk program sarjana tercatat sebesar 3,99 dengan rata IPK 3,54.