Najib menyebut bahwa gambaran dunia pertanian yang dipersepsikan anak muda selama ini kurang menarik. Apalagi, selama ini, generasi milenial mempersepsikan pertanian identik dengan risiko yang tinggi, pendapatan yang rendah dan hanya cocok untuk mereka dengan latar belakang pendidikan terbatas.
"Inilah yang menyebabkan banyak anak muda enggan memasuki dunia pertanian," kata Najib.
Najib berpendapat jika kaderisasi petani mengalami stagnasi atau bahkan hingga menurun, maka tidak ada lagi yang mau memproduksi pangan dan itu adalah kondisi yang sangat berbahaya. Ia mengatakan, situasi itu sama seperti dengan adanya lahan, namun tidak ada petani.
Najib meningatkan, setiap tahun jumlah penduduk naik. Artinya, jumlah kebutuhan pangan meningkat. Namun sebaliknya, jumlah petani yang notabene adalah produsen pangan berkurang setiap tahun.
"Jika ini terjadi terus menerus, kira-kira apa yang akan kita makan di masa depan?” kata Najib.