Kamis 23 Sep 2021 19:01 WIB

SD di Gunung Kidul Hentikan PTM karena Siswa Positif Covid

PTM dihentikan karena ada empat siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Virus Covid-19 (ilustrasi)
Foto: Pixabay
Virus Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WONOSARI - Sekolah Dasar Negeri (SDN) I Panggang di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menghentikan sementara pembelajaran tatap muka (PTM) hingga batas waktu yang belum ditentukan. PTM dihentikan karena ada empat siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19.

"Kami sudah melaporkan kejadian ini kepada Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) supaya ada tindak lanjutnya," kata Kepala SD Negeri 1 Panggang Maryana di Gunung Kidul, Kamis (23/9).

Baca Juga

Ia mengatakan saat ini seluruh kegiatan pembelajaran dihentikan sementara sampai batas waktu yang belum ditentukan untuk mengantisipasi meluasnya penyebaran Covid-19. "Pembelajaran tatap muka dimulai lagi ketika sudah tidak ada penambahan kasus dan izin dari dinas," kata Maryana.

Camat Panggang Winarno menduga penularan berawal dari satu guru TK di Desa Girisekar yang dinyatakan positif setelah swab antigen. Kemudian satu keluarganya dites dan satu anaknya beserta satu anak tetangga juga positif. Adapun anak terakhir yang dites merupakan pelajar kelas V di SD Negeri 1 Panggang dan sudah mengikuti PTM.

"Atas kasus tersebut, teman sekelasnya total 25 pelajar dan satu guru ikut dites. Sejauh ini, sudah empat pelajar yang dinyatakan positif Covid-19. Saat ini kami masih menunggu hasil PCR dari pelajar kelas 6 yang baru diambil Selasa (21/9)," jelasnya.

Menurut Winarno usai temuan kasus, Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kecamatan Panggang langsung menutup sementara aktivitas PTM di SD tersebut. Seluruh pelajar yang positif menjalani isolasi mandiri (isoman) di bawah pengawasan puskesmas dan Satgas Covid-19 kecamatan.

Selain itu, Satgas Covid-19 Panggang masih melakukan pelacakan (tracing) kontak kasus terus dilakukan oleh petugas puskesmas setempat. "Kami memastikan pelajar isoman kini di bawah pengasan penuh oleh petugas puskesmas. Pengawasan dilakukan sampai mereka dinyatakan benar-benar sembuh," kata Winarno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement