REPUBLIKA.CO.ID,CIREBON – Kota Cirebon mengalami kekurangan stok vaksin Covid-19. Padahal, percepatan vaksinasi di daerah tersebut terus dilakukan guna mencapai herd immunity.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, Edy Sugiarto, menjelaskan, saat ini stok vaksin Covid-19 di Kota Cirebon hanya tinggal sekitar 5 ribu dosis. Padahal, Kota Cirebon membutuhkan sekitar 12 ribu vaksin setiap minggunya.
Bahkan untuk saat ini, lanjut Edy, sudah jatuh tempo atau untuk vaksin kedua yang membutuhkan 16 ribu dosis. Adapun vaksinasi Covid-19 yang jatuh tempo itu merupakan vaksinasi yang sebelumnya dipusatkan di lapangan Arhanud dan di salah satu mall di Kota Cirebon.
Edy mengaku, sudah mengajukan penambahan vaksin Covid-19 kepada pemerintah pusat. Dia berharap, pengajuan tersebut segera dipenuhi agar dapat mempercepat vaksinasi Covid-19 bagi warga Kota Cirebon.
‘’Rencananya akan datang lagi 20 ribu vaksin,’’ kata Edy, saat ditemui usai Pencanangan Vaksinasi Ibu Hamil dan Keluarga di Wilayah Kota Cirebon, yang digelar di RS Budi Asta, Kamis (23/9).
Edy menyebutkan, capaian vaksinasi Covid-19 di Kota Cirebon saat ini sudah mencapai 69 persen. Namun dari jumlah itu, sekitar 18 persen di antaranya merupakan warga Kabupaten Cirebon, yang mengikuti vaksinasi massal di sejumlah sentra vaksinasi di Kota Cirebon.
Edy menambahkan, sejauh ini pihaknya tidak menemukan ada kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang terjadi di Kota Cirebon.
‘’Semoga ke depannya juga tidak ada (KIPI),’’ kata Edy.
Sebelumnya, masalah kekurangan vaksin juga disampaikan Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis. Dia mengatakan, kekurangan vaksin selama ini menjadi kendala dalam capaian target vaksinasi di wilayah yang dipimpinnya.
"Semoga dengan pemberitaan teman-teman media, akan mempercepat turunnya vaksin dari pemerintah pusat ke Kota Cirebon agar percepatan vaksin untuk mencapai target 70 persen bisa segera terwujud,’’ kata Azis.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
