Kamis 23 Sep 2021 16:39 WIB

Screen Time Punya Potensi Bermanfaat Bagi Anak

Studi sebut 'screen time' pada anak bisa bermanfaat dengan beberapa syarat.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Studi sebut 'screen time' pada anak bisa bermanfaat dengan beberapa syarat.
Foto: www.freepik.com
Studi sebut 'screen time' pada anak bisa bermanfaat dengan beberapa syarat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggunaan gawai seringkali dipandang memberikan pengaruh buruk bagi anak. Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa screen time ternyata dapat memberikan dampak yang baik pula bagi anak.

Hal ini diungkapkan melalui sebuah studi mengenai screen time yang dipimpin oleh tim dari Institute for Behavioral Genetics di Unversity of Colorado Boulder. Studi ini menganalisis data dari hampir 12.000 anak berusia antara sembilan hingga 10 tahun.

Baca Juga

Anak-anak dalam studi ini rata-rata menggunakan layar digital selama empat sampai lima jam per hari. Penggunaan layar digital untuk keperluan terkait sekolah tidak dihitung di dalamnya.

Berdasarkan data, anak laki-laki tampak menggunakan layar digital sekitar 45 menit lebih banyak per hari dibandingkan anak perempuan. Anak perempuan cenderung lebih menggunakan layar digital untuk mengakses media sosial, sedangkan anak laki-laki untuk bermain gim video.

Tim peneliti berhasil mendeteksi bahwa screen time harian memiliki sedikit hubungan dengan masalah-masalah seperti nilai yang buruk, kurang tidur, atau masalah perilaku. Akan tetapi hubungan tersebut terbilang kecil bila dibandingkan dengan pengaruh dari faktor lain yang mungkin memicu masalah-masalah tersebut. Status sosialekonomi misalnya, tampak lebih berpengaruh dalam memunculkan masalah-masalah tersebut dibandingkan screen time.

"Beberapa paper dalam beberapa tahun ke belakang mengindikasikan bahwa screen time mungkin merugikan anak, tetapi ada pula beberapa ulasan yang mengindikasikan bahwa efek negatif tersebut terlalu dilebihkan," jelas peneliti senior John Hewitt, seperti dilansir New Atlas, Kamis (23/9).

Berdasarkan data dalam studi terbaru ini, screen time memang memiliki hubungan dengan dampak yang negatif. Akan tetapi hubungan tersebut tidak besar dan begitu buruk.

Menariknya, peneliti juga menemukan bahwa anak dengan screen time yang lebih banyak secara umum memiliki jaringan pertemanan yang lebih luas. Peneliti menilai hal ini dapat terjadi karena penggunaan screen time dapat memperkuat hubungan antara teman.

"Dan memungkinkan mereka tetap terhubung meski berjauhan," ujar tim peneliti.

Hewitt mengatakan saat ini tidak ada jumlah screen time untuk anak yang dapat diterima secara objektif dan empiris. Di sisi lain, Hewitt mengatakan pro dan kontra terhadap penggunaan gawai pada remaja lebih rumit karena didasari pada aktivitas yang dilakukan saat mengunakan gawai.

"Gambarannya belum jelas dan tergantung pada alat apa, aktivitas apa, dan apa yang terlantar (akibat penggunaan gawai), dan dugaan kuat saya, karakteristik dari anak itu sendiri," ujar Hewitt.  

Ketua tim peneliti Katie Paulich menambahkan, ada perbedaan mendasar antara jenis screen time dan akibatnya pada kesehatan mental. Sebagai contoh, menghabiskan banyak waktu untuk menonton pertunjukan televisi kerap dikaitkan dengan akibat kesehatna mental yang negatif, sedangkan bermain gim video berkaitan dengan hubungan pertemanan yang lebih kuat.

Berdasarkan temuan ini, Hewitt menilai orang tua tak perlu khawatir bila anak mereka menggunakan gawai selama beberapa jam per hari. Paulich menambahkan, orang tua sebaiknya lebih fokus terhadap kapan dan bagaimana anak menggunakan gawainya daripada hanya mengkalkulasi waktu penggunaan gawai anak.

"Temuan ini mengindikasikan bahwa kita sebaiknya mindful terhadap penggunaan layar, akan tetapi screen time kemungkinan tidak secara inheren berbahaya bagi generasi muda kita," jelas Paulich.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement