Kamis 23 Sep 2021 14:55 WIB

Raja Abdullah: Yerusalem Jantung Perdamaian Israel-Palestina

Konflik Israel-Palestina adalah salah satu konflik terpanjang dalam sejarah modern

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Raja Yordania Abdullah II.
Foto: Reuters/Jonathan Ernst
Raja Yordania Abdullah II.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Raja Yordania Abdullah II mengatakan kemitraan global sangat penting untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina. Menurutnya, Yerusalem adalah kunci atas masalah tersebut.

Raja Abdullah mengungkapkan, konflik Israel-Palestina adalah salah satu konflik terpanjang dalam sejarah modern. Menurutnya, kunci keamanan sejati bagi kedua belah pihak adalah solusi dua negara yang mengarah pada pembentukan negara Palestina merdeka dan berdaulat berdasarkan perbatasan 1967.

Baca Juga

“Yerusalem adalah jantung dari perdamaian ini. Miliaran orang di seluruh dunia sangat mengasihi kota suci ini,” kata Raja Abdullah dalam pidatonya di sidang Majelis Umum PBB ke-76 pada Rabu (22/9), dikutip laman Arab News.

Dia yakin, kesucian Yerusalem bagi Muslim, Kristen, dan Yahudi, memiliki kekuatan menyatukan. “Dengan bantuan internasional, Kota Suci tidak bisa menjadi penyebab perpecahan, tapi simbol persatuan untuk dilihat semua orang,” ujarnya.

 

Dia menegaskan bahwa Yordania akan terus bekerja melestarikan status quo bersejarah dan hukum Yerusalem dan situs suci Islam serta Kristen di bawah Perwalian Hashemite. Dalam pidatonya, Raja Abdullah pun menyinggung tentang krisis kemanusiaan dan ekonomi di Lebanon.

 

Ia menyinggung tentang jutaan warga di negara tersebut yang hidup dalam keputusasaan. Raja Abdullah menyerukan komunitas global bekerja sama mengembangkan respons internasional terencana yang dapat dilaksanakan dengan baik. “Pada saat yang sangat membutuhkan ini, kita berutang dukungan penuh kepada rakyat Lebanon untuk memungkinkan mereka bangkit dari krisis ini,” ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement