Kamis 23 Sep 2021 14:18 WIB

Rahasia Dokter yang Jarang Diketahui Pasien

Dokter bukan peramal, tapi mereka tahu saat pasien berbohong.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
rahasia dokter yang jarang diketahui pasien (ilustrasi).
Foto: republika
rahasia dokter yang jarang diketahui pasien (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang dokter turut tanggung jawab terhadap kondisi pasien. Namun layaknya manusia pada umumnya, mereka juga punya rahasia tersendiri. 

Biasanya ini juga menyangkut kesehatan dan kesejahteraan pasien secara keseluruhan. Apa saja hal-hal yang jaranf diketahui tersebut? Simak laporan berikut seperti dilansir di laman Eat This Not That pada Rabu (23/9):

1. Dokter tahu pasien berbohong

Seorang dokter memang bukan peramal. Namun berkat pengalaman dan jam terbang, mereka bisa tahu saat pasien berbohong. Menurut Rachel Shively, MD, dokter pengobatan darurat dan ahli toksikologi yang berpraktik di New York, alasan berbohong pasien biasanya karena malu atau gugup untuk jujur tentang hal-hal yang mereka lakukan dan merugikan kesehatan. Misalnya saat penggunaan narkoba atau ketidakpatuhan terhadap pengobatan. 

2. Sanksi dan masalah profesional

"Pertimbangkan komplikasi yang mereka alami dengan prosedur yang mereka lakukan," kata dr Thomas Horowitz dari CHA Hollywood Presbyterian Medical Center di Los Angeles. 

Ini terkait apakah dokter mengundurkan diri dari staf medis untuk menghindari penyelidikan, memiliki tuduhan atau tindakan dewan, dan atau harus melepaskan hak istimewa apa pun di fasilitas.

3. Belum jujur demi ketenangan pasien

“Hampir 99 dari 100 hal yang tidak akan dibagikan dokter kepada pasiennya adalah apa yang tidak kita ketahui," kata Jack J Springer, MD, asisten profesor kedokteran darurat di Zucker School of Medicine di Hofstra-Northwell. 

Misalnya, sebagai dokter darurat bertugas menstabilkan pasien yang sakit parah dan mengembalikan kondisi mereka. Banyak orang datang ke UGD mengharapkan jawaban pasti dan kecewa. 

4. Keputusan kurang dari 20 detik

Salah satu rahasia besar yang tidak dibagikan dokter kepada pasien adalah bahwa mereka bisa langsung memiliki keputusan dalam waktu 18 detik. Dokter bisa langsung tahu obat apa yang digunakan sekaligus akan segera tahu akan meresepkan apa.

Dr Michael E. Platt, MD mencontohkan jika keluhannya adalah insomnia, maka akan diberikan obat hipnotis. Jika mengalami nyeri punggung bawah dan kelelahan, dokter mungkin akan meresepkan Lyrica dengan kecurigaan fibromyalgia. Pasien juga bisa ditanya detail terkait apa saja yang dialami.

5. Tak ada penjelasan dari dokter 

Banyak dokter yang enggan banyak menjelaskan karena mayoritas mereka tidak punya cukup waktu dengan pasien. Keterbatasan waktu ini juga berkaitan dengan terapi dan obat yang mereka resepkan, menurut Lisa Paladino, MS, RN, CNM, IBCLC, seorang praktisi keperawatan wanita.

6 Tidak mengerti rencana asuransi 

Menurut Inessa Fishman, MD, ahli bedah plastik dan rekonstruktif wajah di Atlanta, bukan hanya dokter, pasien juga sering tidak tahu rencana suransi. Pasien kerap berpikir bahwa asuransi akan menanggung pengobatan sepenuhnya.

7. Dokter tidak akan menjawab

Dokter sering merasa tidak nyaman berbagi keputusan pribadi mereka dengan pasien. Menurut Alyssa Dweck, MS, MD, FACOG dan penasihat medis untuk ChromaDex, sering kali dokter melakukan hal itu karena dapat mengaburkan batas antara hubungan pribadi dan profesional serta menciptakan perasaan rentan. 

Misalnya, metode pengendalian kelahiran, terapi penggantian hormon untuk gejala menopause atau menjalani operasi seperti histerektomi, di mana keputusan ini penuh dengan risiko. Banyak variabel yang memengaruhi keputusan termasuk medis, budaya, keuangan, dan bahkan agama. Dalam kasus yang lebih kompleks, seorang dokter pun benar-benar tidak dapat mengatakan apa yang akan dia lakukan. Santi Sopia

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement