Kamis 23 Sep 2021 11:06 WIB

Jokowi: Inklusivitas Prioritas Kepemimpinan Indonesia di G20

Indonesia akan berupaya agar G20 dapat bekerja untuk kepentingan semua negara.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Mas Alamil Huda
Layar monitor memperlihatkan rekaman Presiden Indonesia Joko Widodo berpidato di Sidang Umum ke-76 PBB, di New York City, Amerika Serikat, Kamis (23/9)..
Foto: ANTARA/Pool via Reuters-Eduardo Munoz
Layar monitor memperlihatkan rekaman Presiden Indonesia Joko Widodo berpidato di Sidang Umum ke-76 PBB, di New York City, Amerika Serikat, Kamis (23/9)..

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Indonesia akan memegang presidensi G20 dengan mengusung tema besar ‘Recover Together, Recover Stronger’ pada 2022 mendatang. Ia menegaskan, Indonesia akan berupaya agar G20 dapat bekerja untuk kepentingan semua negara.

Dalam kepemimpinan Indonesia ini, lanjut Jokowi, inklusivitas akan menjadi prioritas utama untuk membuktikan komitmen Indonesia bahwa tak ada negara yang akan tertinggal (no one left behind). Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi dalam pidatonya pada sesi debat umum Sidang Majelis Umum ke-76 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis (23/9).

“Indonesia akan berupaya agar G20 dapat bekerja untuk kepentingan semua, untuk negara maju dan berkembang, utara dan selatan, negara besar dan kecil, negara kepulauan dan pulau kecil di Pasifik, serta kelompok rentan yang harus diprioritaskan,” ujar Jokowi dalam pidatonya yang diunggah di kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (23/9).

Selain itu, ekonomi hijau dan berkelanjutan juga akan menjadi prioritas Indonesia. Presiden memahami Indonesia memiliki nilai yang strategis dalam isu perubahan iklim. Untuk itu, Presiden memastikan Indonesia akan terus bekerja keras memenuhi komitmennya.

“Pada tahun 2020, Indonesia telah berhasil menurunkan kebakaran hutan sebesar 82 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Laju deforestasi turun signifikan, terendah dalam 20 tahun terakhir. Dalam tatanan global, Indonesia ingin mengedepankan burden sharing, berbagi beban,” jelas dia.

Untuk menghadapi agenda bersama dunia yang sangat berat, Indonesia mengedepankan burden sharing. Selain itu, Indonesia juga menyampaikan harapan dan dukungannya terhadap multilateralisme. Menurut Jokowi, multilateralisme yang efektif dengan kerja dan hasil yang konkret harus terus dikawal bersama.

Let us work together, to Recover Together, Recover Stronger,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement