Rabu 22 Sep 2021 21:27 WIB

Legislator Jateng Minta PTM Dihentikan dan Dievaluasi

Selain siswa dan guru, vaksinasi terhadap keluarga juga penting diselesaikan.

Sejumlah siswa mengikuti pembelajaran tatap muka (ilustrasi).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Sejumlah siswa mengikuti pembelajaran tatap muka (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Anggota DPRD Jawa Tengah, Yudi Indras Wiendarto, meminta agar pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) dihentikan dan dievaluasi terkait dengan temuan kasus Covid-19 klaster PTM di beberapa daerah. Menurut dia, tidak boleh ada egoisme sektoral pada masa pandemi Covid-19, karena satu sektor akan berkaitan dengan sektor lainnya.

"Setop dulu PTM, kesiapan sekolah dievaluasi. Kalau memang klaster besar, PTM di wilayah tersebut hendaknya dihentikan dulu semuanya," kata anggota Komisi E DPRD Jateng dari Fraksi Gerindra di Semarang, Rabu (22/9).

Sebelum pelaksanaan PTM, ia mengaku sudah mengingatkan jajaran dinas pendidikan agar tidak gegabah menerapkan kebijakan tersebut. "Pendidikan merupakan hal yang penting, tapi di saat pandemi seperti ini, perhatikan sektor kesehatan dan ekonomi. Itu juga urgent," ujarnya.

Setelah PTM dihentikan, para pelajar kembali belajar secara daring. Namun kalangan guru atau tenaga pendidik mesti meningkatkan kemampuan guna memberikan materi dengan kreatif.

Yudi khawatir jika kasus Covid-19 di Jateng yang sudah mulai landai justru akan naik kembali dengan PTM di sekolah yang belum siap untuk melaksanakannya atau tidak izin terlebih dulu. Ia berpendapat sekolah yang melaksanakan PTM harus lebih diperketat dan persoalan vaksinasi menjadi kewajiban bagi siswa yang telah memenuhi ketentuan, guru, maupun keluarga para siswa.

"Misalnya, siswanya sudah (vaksin), guru sudah, kalau orang tuanya atau kakek nenek yang tinggal serumah belum vaksin kan ya sama saja membahayakan. Hal-hal inilah yang harus dipikirkan juga," kata dia.

Selain itu, Yudi juga meminta adanya pengawasan protokol kesehatan dengan ketat terutama di pusat-pusat keramaian. Jika perlu, kata dia, ada semacam CCTV yang memantau. "Hal itu sebagai tolok ukur seberapa patuh masyarakat akan protokol kesehatan," ujarnya.

Kasus Covid-19 klaster PTM ditemukan di sejumlah sekolah di Jateng. Di antaranya, sekolah di Kabupaten Jepara, Kabupaten Blora, Kota Semarang, dan cukup besar di Kabupaten Purbalingga.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement