Rabu 22 Sep 2021 23:06 WIB

Apresiasi Capaian 100 Juta Dosis Vaksin

Pencapaian 100 juta dosis vaksin diapresiasi.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Muhammad Hafil
Apresiasi Capaian 100 Juta Dosis Vaksin. Foto: Vaksin Covid-19 (ilustrasi)
Foto: Pixabay
Apresiasi Capaian 100 Juta Dosis Vaksin. Foto: Vaksin Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mememberikan apresiasi terkait pujian Bank Dunia atas pencapaian Indonesia yang telah berhasil menyuntikkan 100 juta dosis vaksin Covid-19 kepada masyarakat. Dalam situs blog bank dunia, World Bank Country Director for Indonesia and Timor Leste, Satu Kahkonen mengatakan bahwa Indonesia berhak mendapat pengakuan.

"Tentu ini merupakan penghargaan kepada kita," kata Nadia kepada Republika, Rabu (22/9).

Baca Juga

Dengan penghargaan tersebut, lanjut Nadia, memberikan bukti bahwa pelaksanaan vaksinasi selama ini sesuai dengan target roadmap yang sudah direncanakan. "Hal itu juga membuktikan bahwa Indonesia bisa mengelola vaksin yang diterima dan langsung diberikan kepada sasaran vaksinasi tanpa keterlambatan," ujarnya.

Nadia berharap, target vaksinasi untuk 208 juta penduduk Indonesia bisa tercapai. Dia juga memastikan, pihaknya melakukan distribusi vaksin tiap pekan sesuai dengan stok vaksin yang dimiliki.

Vaksin didistribusikan ke seluruh provinsi yang bisa dibagi ke 514 kabupaten/kota dengan mempertimbangkan proporsi jumlah penduduk. Seperti Provinsi di Jawa dan Bali, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara yang memiliki jumlah penduduk besar mendapatkan alokasi yang tentunya lebih besar.

"Yang kedua daerah rentan atau yang memiliki risiko artinya kasus konfirmasi positifnya cukup tinggi. Dan laju penularan yang tinggi," kata Nadia.

Nadia kembali menegaskan vaksin yang dipergunakan dalam program vaksinasi pemerintah dijamin aman dan efektif karena telah melewati proses uji keamanan mutu yang ketat dan memperoleh izin penggunaan dari Badan POM.

"Vaksin yang aman adalah vaksin yang tersedia saat ini. Jadi, tidak usah ragu-ragu dan khawatir untuk divaksinasi," imbaunya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement