Rabu 22 Sep 2021 19:12 WIB

Pernyataan Ketua Umum PSI ke Anies Terlalu Tendensius

Akbar menyarankan Giring mencontoh Pasha Ungu dari musisi masuk politik tetap kalem.

Rep: Erik PP/Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua Umum Permuda Sulawesi Tengah (Sulteng) Jabodetabek, Akbar Supratman.
Foto: Istimewa
Ketua Umum Permuda Sulawesi Tengah (Sulteng) Jabodetabek, Akbar Supratman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Giring Ganesha membuat heboh dengan menyebut, Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan sebagai pembohong. Giring menyebut kepedulian Anies pada masa pandemi hanyalah kamulflase, karena masih ngotot menyelenggarakan Formula E di Jakarta pada 2022 saat pandemi belum berakhir.

Ketua Umum Permuda Sulawesi Tengah (Sulteng) Jabodetabek, Akbar Supratman menganggap, pernyataan Giring tersebut terlalu tendensius. Dia menyarankan agar Giring untuk tidak membuat gaduh di tengah suasana pandemi seperti ini. (Baca: DKI Gelar Formula E, Giring: Anies Bermewah-mewahan)

"Giring sebaiknya tidak membuat gaduh di situasi mencekam seperti sekarang. Ada baiknya kita fokus bersama-sama mengatasi pandemi, lagipula masih banyak kasus yang terbilang substansial untuk kita kawal dan terbukti merugikan lebih banyak masyarakat," ucap Akbar dalam siaran di Jakarta, Rabu (22/9).

Akbar sebagai pemuda asal Sulteng, menyarankan agar Giring sebaiknya banyak belajar kepada politikus lainnya, khususnya yang sama-sama berlatar belakang musisi, seperti Pasha Ungu. Menurut dia, Pasha yang berkiprah di Partai Amanat Nasional (PAN) adalah sosok politikus berpembawaan kalem.

"Contohnya adalah Pasha yang juga sama-sama berangkat dari seorang musisi. Menurut saya, dia selalu tenang dan hampir tidak pernah membuat pernyataan yang sensasional," ucap Giring.

Bagi Akbar, tuduhan yang dilemparkan Giring sangat tak berdasar. Dia mengutip data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bahwa Provinsi DKI Jakarta terbukti sukses dalam menekan angka Covid. Pun DKI menjadi provinsi dengan angka Covid terendah di daerah Jawa-Bali dengan 12.798 kasus, dibandingkan Jawa Barat 107.907 kasus, Jawa Tengah 45.972 kasus, dan Jawa Timur 46.978 kasus.

Akbar pun berharap, dalam situasi masih pandemi, para politikus jangan terlalu banyak melakukan manuver. Antarpolitikus, sambung dia, tidak perlu sibuk mencari kesalahan satu sama lain, karena malah memperkeruh keadaan.

"Sekarang rakyat sedang berjuang melawan pandemi. Mari kita gunakan tenaga kita bersama untuk bisa keluar dari badai pandemi ini," ucap Akbar.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI, Ahmad Riza Patria, mengingatkan Giring untuk bijak dalam berkomentar dan tidak saling menyalahkan sesama warga Indonesia. "Sebagai warga bangsa kita harus bijak, harus hati-hati, jangan saling menyalahkan satu sama lain, sesama anak bangsa, apalagi generasi muda, harus menunjukkan sikap yang baik," kata Riza di Balai Kota DKI, Selasa (21/9).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement