REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar berencana mengirim dokter muda ke pelosok-pelosok desa yang minim tenaga kesehatan. Ia pun menjalin kerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI).
Halim telah bertemu dengan Dekan FK UI, Ari Fahrial Syam di Kantor Kemendes PDTT, Jakarta, Rabu (21/9). Keduanya sepakat untuk menjalin kerja tersebut mulai 2022.
Halim menjelaskan, dalam kerja sama ini, pihak FK UI akan menyiapkan dokter-dokternya. Sedangkan Kemendes PDTT menyiapkan data desa mana saja yang membutuhkan tenaga kesehatan dengan mengacu pada data SDGs Desa.
"Bayangan saya begini, 2022 UI menyiapkan sekian dokter, kita punya peta dan kita punya datanya di mana saja. APBDES (Anggaran Pembangunan dan Belanja Desa) juga disiapkan," kata Halim dalam siaran persnya, Rabu (22/9).
Ari Fahrial mengatakan, setiap tahun FK UI menghasilkan kurang lebih 230 dokter muda atau dokter internship yang sudah menyelesaikan koas. Selama ini, mereka diterjunkan ke Rumah Sakit tipe C atau Puskesmas, dalam kurun waktu 1 tahun.
Tetapi, kata Ari, keberadaan dokter internship di Puskesmas itu tidak dimanfaatkan secara maksimal sesuai disiplin keilmuan yang dimiliki. Mereka dianggap belum sepenuhnya dokter sehingga hanya dimanfaatkan untuk keperluan administrasi rumah sakit.
Ari menilai, dokter-dokter muda itu akan lebih bermanfaat apabila diterjunkan ke pelosok-pelosok desa yang kekurangan tenaga kesehatan. "Tentu dengan dokter-dokter muda dan andal dan berkualitas dari FK UI bisa membantu masyarakat kita, dan mudah-mudahan dengan kerja sama ini ke depan banyak membantu dan melakukan banyak hal untuk membantu dan membangun desa," kata dia.